Virus Corona
Lockdown Tidak Efektif, Filipina akan Terapkan Kebijakan Pembatasan Mirip di Indonesia?
Perekonomian negara di Asia Tenggara itu dikhawatirkan semakin terpuruk jika terus menerus menerapkan lockdown.
Pembatasan yang lebih ringan di Manila, yang menyumbang sekitar sepertiga perekonomian Filipina, akan memungkinkan banyak bisnis dibuka kembali dan memacu pariwisata lokal.
Berdasarkan pedoman sebelumnya, restoran akan diizinkan untuk menerima pengunjung dan salon kecantikan dibolehkan beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi.
Jumlah jemaat juga dibatasi di gereja saat menggelar kebaktian.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini mengatakan, negara itu tidak mampu lagi melakukan lockdown karena menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Situasi diperparah dengan hanya sekitar 19 persen dari target populasi yang sudah divaksin dosis penuh, kemudian rumah sakit terisi cepat.
Total kasus Covid-19 di Filipina melebihi 2 juta dengan angka kematian di atas 34.000.
Kebijakan Indonesia Disorot
Sebelumnya kebijakan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi Covid-19 juga disorot politisi Malaysia.
Oleh karena itu, Menteri Kesehatan Malaysia diminta menjelaskan kenapa kasus Covid-19 Indonesia lebih cepat turun dibanding dengan negaranya.
Anggota parlemen Malaysia Lim Kit Siang menilai Indonesia lebih berhasil mengurangi tingkat infeksi Covid-19 dibanding “Negeri Jiran”.
Oleh karena itu pemimpin DAP Malaysia Lim Kit Siang itu meminta apa rahasia Indonesia sehingga kasus Covid-19 bisa cepat turun.
Padahal populasi di Indonesia lebih besar ketimbang Malaysia.
Dia pun mengulangi peringatan sebelumnya kepada Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin bahwa vaksinasi saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Covid-19 Malaysia.
“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia bahkan kurang dari setengahnya seperti kemarin 8.955 kasus, sementara Malaysia 20.988 kasus?” kata Lim melansir Malay Mail pada Jumat (3/8/2021).
Baca juga: Meski Kasus Aktif Menurun, Erick Thohir Tetap Cek Ketersediaan Obat Covid-19 di Kimia Farma
Saat ini menurut Lim, Malaysia adalah salah satu negara dengan kinerja terburuk di dunia dalam hal respons Covid-19 tahun ini.