Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

PBB: Taliban Mencari Orang yang Bekerja untuk Pihak Asing secara 'Door to Door'

Dokumen PBB melaporkan bahwa Taliban akan mencari warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan NATO atau pemerintahan sebelumnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AFP/WAKIL KOHSAR
Pejuang Taliban berjaga-jaga di sepanjang jalan dekat Zanbaq Square di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar/AFP) 

Dia mendengar ada beberapa kali suara tembakan dari bandara hingga tidak bisa tidur selama 4 hari.

Awalnya dia melarikan diri ke wilayah Takhar, tempat orang tuanya tinggal, tetapi ternyata Taliban datang mencarinya.

"Semua orang tahu saya bekerja untuk orang asing. Mereka sudah datang mencari saya di rumah ayah saya. Mereka datang tapi saya sudah pergi," katanya.

Menurut ayah tiga anak ini, Taliban menanggap semua jenis pekerjaan yang berkaitan dengan pihak asing adalah musuh.

Ahmad dikontrak G4S untuk bekerja sebagai koki di Kedutaan Inggris antara 2007 dan 2014 sebelum ia beralih ke perusahaan keamanan untuk Amerika.

Menurut laporan Guardian, lebih dari 100 penjaga di Kedutaan Inggris di Kabul dipecat pada Sabtu dan dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mendapat perlindungan dari pemerintah Inggris karena bekerja melalui kontrak outsourcing.

Janji-Janji Taliban

Taliban kembali merebut Afghanistan sejak Minggu (15/8/2021).

Militan ini secara cepat menguasai kota-kota penting dan banyak wilayah Afghanistan setelah AS menarik pasukan asing.

Dalam konferensi pers pertama pada Selasa (17/8/2021) pasca menduduki Kabul, Taliban menjelaskan sejumlah janjinya.

Mereka menyatakan damai dan menjanjikan hak-hak perempuan sesuai 'kerangka hukum Islam'.

Taliban dilaporkan tidak memaksa wanita mengenakan burka, namun digantikan dengan kewajiban berjilbab.

Sejumlah siswi belajar di kelas di Herat, Selasa (17/8/2021), setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan. Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, termasuk hak Pendidikan, pekerjaan, dan ketidakharusan menggunakan burqa.
Sejumlah siswi belajar di kelas di Herat, Selasa (17/8/2021), setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan. Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, termasuk hak Pendidikan, pekerjaan, dan ketidakharusan menggunakan burqa. (AFP)

Baca juga: Anggota Timnas Sepak Bola Afghanistan Tewas Terjatuh dari Pesawat saat Taliban Duduki Kabul

Baca juga: Siapa yang Bakal Memerintah Afghanistan setelah Taliban Mengambil Alih?

Mereka juga mengaku tidak ingin ada musuh internal maupun eksternal.

Amnesti akan diberikan kepada warga yang pernah menjadi Pasukan Keamanan Afghanistan dan yang dulunya bekerja dengan pihak asing.

Kelompok ini juga berkomitmen melindungi hak-hak pers.

Taliban juga mengaku tidak berencana melakukan serangan balasan terhadap pihak yang bertugas di pemerintahan sebelumnya, pasukan asing, atau militer Afghanistan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved