Sabtu, 4 Oktober 2025

Kebakaran di Turki Meluas, Api Menjilat Pembangkit Listrik, Evakuasi Besar-Besaran Dilakukan

Pihak oposisi sebelumnya telah memperingatkan selama dua hari terakhir terkait risiko kebakaran di pembangkit listrik Kemerkoy di Provinsi Mugla.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AFP/YASIN AKGUL
Para pria mengumpulkan domba-domba untuk membawa mereka menjauh dari kebakaran yang terjadi pada 2 Agustus 2021 di Mugla, distrik Marmaris, ketika Uni Eropa mengirim bantuan ke Turki dan para sukarelawan bergabung dengan petugas pemadam kebakaran dalam memerangi kebakaran hebat selama seminggu yang telah menewaskan delapan orang. - Perjuangan Turki melawan kebakaran hutan paling mematikan dalam beberapa dasawarsa datang ketika gelombang panas mencengkeram Eropa tenggara menciptakan kondisi yang mudah terbakar yang oleh pejabat Yunani disalahkan atas perubahan iklim. Kebakaran yang melanda Turki sejak 28 Juli telah menghancurkan sebagian besar hutan asli dan memaksa evakuasi wisatawan yang panik dari hotel-hotel tepi laut. (Yasin AKGUL/AFP) 

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa pesawat pemadam kebakaran lain dan stafnya akan datang dari Azerbaijan pada Kamis pagi, dan 40 truk pemadam kebakaran akan berangkat ke Turki untuk membantu memadamkan api.

Ia mengumumkan, empat pesawat pemadam kebakaran sewaan telah mendarat di Turki, lalu dua lainnya dari Israel akan datang Kamis waktu setempat.

Sebuah laporan tahun 2020 dari Yayasan Turki untuk Memerangi Erosi Tanah menunjukkan bahwa 58 persen hutan Turki telah dilisensikan untuk pertambangan.

"Saya tidak akan bisa melihat hutan yang akan ditanami kembali. Mungkin anak-anak saya juga tidak akan melihatnya. Tidak ada pohon yang tersisa, tidak ada tempat tersisa untuk api meletus," kata Resit Yavuz, seorang penduduk di Marmaris, provinsi Mugla.

Gelombang panas di Eropa Selatan yang dipicu oleh udara panas dari Afrika Utara, telah menyebabkan kebakaran hutan di kawasan Mediterania, termasuk di Italia dan Yunani.

Suhu di Marmaris bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang masa yakni 45,5 derajat Celcius atau 114 derajat Fahrenheit pada hari Selasa lalu.

Gelombang panas diperkirakan akan berlanjut di Turki dan Yunani hingga akhir minggu ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved