Jumat, 3 Oktober 2025

Amerika vs China

AS Khawatir Soal Ancaman Peningkatan Kekuatan Nuklir China

Anggota Kongres Partai Republik dan Pentagon pada Selasa (27/7/2021), mengutarakan kekhawatiran soal peningkatan kekuatan nuklir China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
SCMP
Parade rudal balistik China - Anggota Kongres Partai Republik dan Pentagon pada Selasa (27/7/2021), mengutarakan kekhawatiran soal peningkatan kekuatan nuklir China. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Kongres Partai Republik dan Pentagon pada Selasa (27/7/2021), mengutarakan kekhawatiran soal peningkatan kekuatan nuklir China.

Kekhawatiran ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan Beijing sedang membangun 110 silo rudal lagi.

Pada Senin (26/7/2021), laporan dari Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) mengatakan gambar satelit menunjukkan China sedang membangun ladang silo baru di dekat Hami, bagian timur Xinjiang.

Laporan ini muncul berminggu-minggu setelah pembangunan 120 silo rudal di Yumen.

"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis AS dalam cuitannya di Twitter.

Baca juga: Angkat Besi: Lifter China Diterpa Isu Doping, Windy Cantika Aisah Bisa Dapat Medali Perak

Baca juga: China Laporkan Lonjakan Kasus Baru Covid-19

File foto ini diambil pada tanggal 26 Desember 2011 menunjukkan gedung Pentagon di Washington, DC. Pentagon hari Minggu mengumumkan telah melakukan serangan udara yang ditargetkan terhadap
File foto ini diambil pada tanggal 26 Desember 2011 menunjukkan gedung Pentagon di Washington, DC. Pentagon hari Minggu mengumumkan telah melakukan serangan udara yang ditargetkan terhadap "fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran" di perbatasan Irak-Suriah, yang katanya diizinkan oleh Presiden Joe Biden menyusul serangan yang sedang berlangsung terhadap kepentingan AS. (STAF/AFP)

Dia turut menautkan link artikel dari New York Times, yang membahas temuan AFS itu.

Pada awal Juli ini, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pembangunan nuklir China menghawatirkan.

Menurut pihaknya, Beijing nampaknya menyimpang dari strategi nuklir yang didasarkan pada pencegahan minimal.

Pemerintah AS meminta China untuk "melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil".

Anggota Kongres dari Partai Republik sekaligus anggota peringkat Subkomite Angkatan Bersenjata DPR untuk Pasukan Strategis, Mike Turner, mengatakan pembangunan nuklir China belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurutnya, China "meningkatkan senjata nuklir untuk mengancam Amerika Serikat dan sekutu".

Lebih lanjut, dia menyoroti penolakan China untuk merundingkan soal kontrol senjata.

Dia menilai sikap Beijing ini harus menjadi perhatian semua negara yang terkait.

Anggota Partai Republik lain, Mike Rogers mengatakan pembangunan China menunjukkan perlunya memodernisasi penangkal nuklir AS dengan cepat.

Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021.
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021. (Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)

Sebuah laporan Pentagon 2020 lalu memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China di "di bawah 200-an" dan telah ditingkatkan setidaknya dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved