Jumat, 3 Oktober 2025

Rusia dan China Eratkan Persahabatan, Perpanjang Perjanjian Kerjasama setelah Pertemuan Biden-Putin

China dan Rusia memperkuat hubungan dengan memperbarui perpanjian persahabatan 20 tahun.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021. China dan Rusia memperkuat hubungan dengan memperbarui perpanjian persahabatan 20 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - China dan Rusia memperkuat hubungan dengan memperbarui perpanjian persahabatan 20 tahun.

Kesepekatan itu terjadi hanya berselang beberapa minggu setelah pemimpin Rusia dan Amerika Serikat bertemu.

Pertemuan Vladimir Putin dan Joe Biden itu dipandang luas sebagai upaya Amerika untuk memecah hubungan China dan Rusia, SCMP melaporkan.

Senin (28/6/2021), Presiden China Xi Jinping bertemu secara virtual dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan video.

Kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang "Perjanjian Tetangga yang Baik dan Kerjasama yang Ramah."

Baca juga: Upaya Rusia Lawan Lonjakan Covid-19 Saat Asia-Pasifik Perketat Pembatasan

Baca juga: Dokumen Rahasia Kementerian Pertahanan Inggris Ditemukan di Halte Bus, Isinya Berkaitan dengan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan melalui konferensi video dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 28 Juni 2021. (Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP)

Xi Jinping menyebut hubungan China dan Rusia sebagai tipe baru contoh model hubungan internasional yang menambah energi positif kepada dunia, menurut media pemerintah Xinhua.

Ia mengatakan memperpanjang perjanjian itu adalah praktik nyata untuk membangun jenis hubungan internasional baru dan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

"Saya percaya bahwa di bawah bimbingan semangat perjanjian, tidak peduli berapa banyak rintangan dan tantangan yang harus diatasi di jalan di depan, China dan Rusia akan terus bersatu dalam upaya mereka dan bergerak maju dengan tekad," kata Xi.

Vladimir Putin telah menandatangani perjanjian di Kremlin dengan mantan pemimpin China Jiang Zemin pada Juli 2001.

Kedua negara tetangga itu setuju untuk menyelesaikan sengketa perbatasan bersejarah mereka dan menyusun kerja sama strategis di berbagai bidang termasuk militer dan pertahanan.

Perjanjian ini seharusnya akan berakhir bulan depan.

Komentar Rusia

Pada Senin, Putin mengatakan hubungan China-Rusia berada di "titik tertinggi mereka", menurut kantor berita Rusia TASS.

"Saat ini, mengikuti surat dan semangat perjanjian, kami telah berhasil membawa hubungan Rusia-China ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengubahnya menjadi contoh kerja sama antar pemerintah di abad ke-21," ujar Putin.

Panggilan video Xi dan Putin dilakukan setelah Putin dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka, di Jenewa pada 16 Juni 2021 lalu.

Baca juga: Trump Akhirnya Sadar Dia Bukan Lagi Presiden setelah Lihat Pertemuan Biden-Putin, Ungkap Analis

Baca juga: Pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin: Bicara soal HAM, Alexei Navalny, hingga Serangan Siber

Presiden AS Joe Biden (tengah) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) sebelum KTT AS-Rusia di Villa La Grange, di Jenewa pada 16 Juni 2021.
Presiden AS Joe Biden (tengah) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) sebelum KTT AS-Rusia di Villa La Grange, di Jenewa pada 16 Juni 2021. (PETER KLAUNZER / POOL / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved