Sabtu, 4 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Ibu & 4 Saudaranya Tewas dalam Konflik Palestina-Israel, Bocah 4 Tahun hingga Kini Belum Mau Bicara

Seorang bocah 4 tahun tak mau bicara karena syok ibu dan empat saudaranya meninggal dalam konflik Palestina-Israel.

Penulis: Tiara Shelavie
via Mirror
Maria Abu Hatib belum berbicara sejak kehilangan empat saudara kandung dan ibunya dalam konflik Israel-Gaza 

Di Israel 12 orang telah terbunuh, termasuk dua anak dan ratusan lainnya terluka oleh roket salvo dari Hamas dan pejuang Jihad Islam.

Beberapa jam setelah gencatan senjata, Hamas merayakan kesepakatan itu sebagai kemenangan.

Ezzat El-Rechiq, seorang staf biro politik senior Hamas mengatakan:

"Memang benar pertempuran berakhir hari ini tetapi Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa tangan kita berada di pemicunya dan kita akan terus mengembangkan kemampuan perlawanan ini."

Sebanyak 16.800 rumah telah dirusak oleh pesawat tempur dan artileri Israel, infrastruktur Gaza dihancurkan dengan biaya puluhan juta dolar.

Pemulihan ekonomi Israel pasca-COVID-19 juga terpukul oleh biaya perang yang sangat mahal, yang membuat kedua belah pihak dituduh melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil.

Di Sderot, kota paling terkenal di Israel, 75 persen anak-anak setempat telah dievakuasi dari rumah, selama serangan gencar terakhir.

Israel-Hamas Gencatan Senjata

Diberitakan sebelumnya, Israel dan militan Palestina sepakati gencatan senjata pada 21 Mei 2021 untuk mengakhiri konflik yang berlangsung 11 hari terakhir.

Dilansir The Guardian, gencatan senjata mulai berlaku Jumat (21/5/2021) pukul 2 pagi waktu setempat, atau pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Satu Jam Virtual, GMPI Kumpulkan Rp 20 Juta untuk Palestina

Baca juga: Kisah Remaja Palestina Kehilangan Ayah dan Ibu Saat Israel Serang Jalur Gaza

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet telah menyetujui gencatan senjata "timbal balik dan tanpa syarat" yang diusulkan oleh Mesir yang telah menengahi pembicaraan.

Hamas dan Jihad Islam juga mengonfirmasi kesepakatan "bersama dan simultan" tersebut.

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika yang lain mengibarkan tanda V untuk kemenangan saat mereka merayakan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir antara Israel dan dua kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza pada 20 Mei 2021.
Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika yang lain mengibarkan tanda V untuk kemenangan saat mereka merayakan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir antara Israel dan dua kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza pada 20 Mei 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)

Semenjak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan Palestina mengatakan 243 orang - termasuk 66 anak - telah tewas dalam pemboman udara yang menghancurkan Gaza.

Otoritas Israel menyebutkan korban tewas hingga saat ini pada 12 di Israel, di mana serangan roket berulang kali telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang berlarian ke tempat penampungan.

Sebelumnya pada hari Kamis, militan Israel dan Palestina menghentikan tembakan mereka selama beberapa jam.

Ketenangan tidak bertahan lama, tetapi putaran pertempuran sebelumnya memiliki ketenangan yang serupa dalam kekerasan, yang dipandang sebagai upaya membangun kepercayaan, sebelum secara resmi mengakhiri permusuhan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lain seputar Israel Serang Jalur Gaza

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved