Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Setelah Malaysia, Giliran Singapura Berlakukan Lockdown Ketat

Singapura terakhir kali menerapkan lockdown setahun silam, saat pandemi Covid-19 gelombang pertama menyerang negara tersebut.

Penulis: Hasanudin Aco
Roslan RAHMAN / AFP
Seorang pria mengendarai sepeda di sepanjang jalan di kawasan bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada tanggal 20 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Singapura kembali menerapkan  lockdown ketat.

Singapura terakhir kali menerapkan lockdown setahun silam, saat pandemi Covid-19 gelombang pertama menyerang negara tersebut.

Singapura menyusul Malaysia yang menerapkan kebijakan lockdown di wilayah ASEAN atau negara tetangga Indonesia.

Setelah pekan lalu Malaysia menerapkan hal yang sama lockdown.

Kementerian Kesehatan Singapura, Jumat (14/5/2021) mengumumkan kembali berlakunya pembatasan pertemuan paling banyak hanya antar dua orang.

Selain itu, restoran dilarang melayani makan di tempat.

Kunjungan ke rumah orang lain juga dibatasi hanya sebanyak dua orang. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Minggu, 16 Mei hingga 13 Juni mendatang.

Kebijakan tersebut diambil seiring meingkatkan kasus Covid-19 yang ditemukan dari kegiatan-kegiatan kelompok.

Baca juga: Malaysia Mulai Lockdown Hari Ini, Puluhan Ribu WNI Terpaksa Mudik Karena Kehilangan Pekerjaan

Singapura menemukan 71 kasus Covid di kelompok masyarakat sepekan terakhir, naik dari 48 di pekan sebelumnya.

Pemerintah Singapura juga menemukan 15 kasus positif Covid-19 lain, di luar kluster.

Jumlah tersebut naik dari 7 kasus di pekan sebelumnya.

“Kita perlu melakukan tindakan tegas untuk mencegah risiko, karena sedikit kebocoran bisa menyebabkan peningkatan kasus yang tidak terkontrol,” tutur Kementerian Kesehatan Singapura dalam keterangan resmi.

Malaysia berlakukan lockdown

Sebelumnya diberitakan, Malaysia memberlakukan perintah pengendalian pergerakan nasional (MCO) atau lockdown mulai 12 Mei 2021 hingga 7 Juni 2021.

Langkah itu dilakukan guna mengendalikan jumlah kasus Covid-19 di negara itu, demikian dikatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada hari Senin (10/5/2021).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved