Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus Covid-19 Melonjak, WNI di India : Saat Ini Hanya Ada 18 Ruangan ICU di Kota New Delhi 

Mahasiswa S3 ini mengatakan, ketersediaan ruangan ICU di kota New Delhi mengkhawatirkan, dimana dari website resmi pemerintah hanya tersisa 18 ruangan

capture zoom meeting
Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU), Mohd Agoes Aufiya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- India menjadi sorotan dunia setelah kasus Covid-19 mengalami lonjakan drastis dalam waktu yang sangat cepat.

Cerita terkait warga yang berebutan ingin mendapatkan pertolongan di rumah sakit atau meninggal sebelum ditangani fasilitas kesehatan, dibenarkan oleh seorang WNI yang merupakan mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU), Mohd. Agoes Aufiya.

Ia mengatakan, dalam waktu 24 jam terakhir, India mencapai rekor kasus positif tertinggi dengan jumlah kasus mencapai 379 ribu.

"Sehingga kini, total sekitar 3 juta warga India positif dengan angka kematian sekarang mencapai 3.646 kasus," ujarnya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID IKP secara virtual, Kamis (29/4/2021).

Mahasiswa S3 ini mengatakan, ketersediaan ruangan ICU di kota New Delhi mengkhawatirkan, dimana dari website resmi pemerintah hanya tersisa 18 ruangan ICU di rumah sakit.

"Dari 4.821 tempat tidur yang tersedia, saat ini terpantau yaitu 4.803 yang sudah digunakan, hanya 18 dan tempat tidur ICU yang tersisa," tuturnya.

"Memang ada benarnya (media massa) karena memang banyak warga new delhi yang tidak mendapat perawatan, tidak bisa menampung lagi dan bahkan ada beberapa video yang memperlihatkan pasien itu meninggal dunia sebelum tertangani karena saking banyaknya memang orang yang membutuhkan penanganan itu," lanjut dosen UMM ini.

Baca juga: Mengenal Kartu Pas Bandara yang Dipakai Mafia Karantina Loloskan WNI dari India

Agoes mengisahkan, semua WNI di India terpantau dari WhatsApp Group yang dikelola oleh kedutaan besar Republik Indonesia yang ada di kota New Delhi.

Ia mengatakan, KBRI sudah memberikan surat imbauan kepada WNI untuk tetap di rumah saja dan menaati kontrol kesehatan.

"Dari grup itu kita berbagi informasi," ucapnya.

"Yang pastinya KBRI dan juga baik juga memberikan nomor telepon penting aja kalau ada warga negara Indonesia memerlukan bantuan pada saat ini," tambah pria asal Martapura, Kalsel ini.

Agoes mengatakan, meski tengah menjalani lockdown fase kedua di kota New Delhi, semua kebutuhan utama termasuk makanan tetap terpenuhi.

"Tentu saja tidak semua orang bisa keluar dari rumah ya hanya beberapa kegiatan penting saja seperti membeli sembako misalnya sayuran atau buah-buahan.

Jikalau kita ingin keluar jauh gitu memang harus menggunakan izin tertentu yang diperkenankan oleh pemerintah," terang Agoes.

Jika enggan keluar rumah, maka layanan pesan antar makanan juga masih melayani pelanggan di masa lockdown yang diperpanjang mulai 27 April -3 Mei.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved