Jumat, 3 Oktober 2025

40 Orang Tewas di Acara Akbar Liburan Warga Yahudi Ortodoks Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu bencana yang mengerikan.

TimesOfIsrael/DavidCohen/Flash90
Tim penyelamat mengevakuasi korban tewas di tengah tragedi kerumunan massal di Gunung Meron, Israel, Kamis (29/4/2021) tengah malam. 

TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 65 orang terluka, termasuk banyak dalam kondisi kritis Kamis (29/4/2021) tengah malam.

Korban tewas akibat terinjak-injak, berebutan di tengah acara massal merayakan liburan Lag B'Omer di Gunung Meron, Israel. Acara ini diikuti ribuan warga Yahudi Ortodoks.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu bencana yang mengerikan. Dikutip laman berita Times of Israel, jumlah korban tewas bisa bertambah di atas 40 orang.

Kepala Badan Penyelamatan Nasional, Magen David Adom, mengkonfirmasi sedikitnya 38 orang telah tewas.

Dikatakan paramedisnya merawat 65 orang, termasuk 6 orang dalam kondisi kritis yang telah dievakuasi ke rumah sakit, 18 orang dalam kondisi serius, 2 orang luka ringan, dan 39 orang luka ringan.

Peristiwa ini kemungkinan menjadi salah satu tragedi masa damai terburuk dalam sejarah Israel.

Direktur Jenderal MDA, Eli Bin mengatakan kepada situs berita Ynet, sedikitnya 38 orang tewas, dan yang terluka dievakuasi ke berbagai rumah sakit.

Antara lain RS Ziv di Safed, Pusat Medis Galilea di Nahariya, Rumah Sakit Rambam di Haifa, Rumah Sakit Poriya di Tiberias, dan Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem.

Penyebab spesifik dari bencana tersebut tidak segera jelas. Laporan awal mengatakan ada stan runtuh di salah satu konser yang dihadiri sekira 100.000 orang.

Namun, layanan penyelamatan Magen David Adom mengatakan tragedi itu disebabkan massa berhimpita-himpitan akibat membeludaknya pengunjung.

Seorang pejabat polisi mengatakan lusinan peserta dalam konser telah "terpeleset", jatuh menimpa mereka yang berada di bawah tribun dan menyebabkan efek domino yang menghancurkan.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengirimkan tim penyelamat elite 669 ke lokasi tersebut. Mereka mengatakan sebuah atap panggung runtuh.

Juru bicara MDA Zaki Heller mengatakan kepada situs berita Ynet, kematian tersebut disebabkan oleh kepadatan pengunjung tak sebanding lokasi acara.

Kerumunan besar orang menghadiri pertemuan tahunan di Galilea utara, yang mencakup kunjungan ke kuburan tokoh abad kedua, Rabbi Shimon Bar Yohai. Api unggun raksasa dibakar di lereng gunung.

Tim penyelamat dipanggil ke salah satu konser di dekat makam Bar Yochai, di mana terjadi kecelakaan mengerikan di dekat sebuah gedung.

“Ada lusinan orang yang terperangkap di stan terdekat dan butuh waktu untuk mengevakuasi mereka,” kata Heller.

“Ada korban jiwa, ini adalah tragedi yang sangat mengerikan,” katanya, seraya menambahkan itu adalah upaya penyelamatan yang sangat rumit yang masih berlangsung sepanjang malam.

Gambar dari tempat kejadian menunjukkan tubuh yang tertutup selimut dan tas. Pasukan penyelamat Israel dan polisi ada di lokasi selama pertemuan digelar.

Video dari tempat kejadian menunjukkan petugas penyelamat berusaha mendirikan rumah sakit lapangan dan puluhan ambulans terlihat mencoba mengurai kerumunan besar.

Video dari sebelum kejadian menunjukkan puluhan ribu orang di arena darurat, menari dan melompat-lompat di atas tribun diiringi musik.

Sekacauan terjadi saat anak-anak mencari orang tua. Seorang petugas penyelamat darurat Zaka kepada Channel 12 mengatakan, banyak di antara keluarga tercerai berai.

Dia berkata Zaka berusaha mengumpulkan semua anak yang telah terpisah dari orang tuanya di fasilitas Zaka, dan menyatukan mereka.

"Kami mencoba menemukan orang-orang yang diyakini hilang ... untuk menyusun daftar nama," katanya. Telepon seluler tidak berfungsi, katanya, dan situasinya kacau balau.

“Ada lebih dari 30 anak di sini sekarang… yang ayah dan ibunya tidak menjawab telepon. Saya belum pernah melihat yang seperti ini… Kami tidak tahu persis apa yang terjadi, tetapi hasilnya tidak pernah terbayangkan,” katanya.

Zaka memiliki sejarah panjang menangani aneka tragedy dan bencana, termasuk mengumpulkan bagian tubuh dari para pelaku bom bunuh diri.

Sekitar tengah malam Kamis, penyelenggara memperkirakan sekitar 100.000 orang berada di lokasi, dengan 100.000 tambahan diharapkan tiba pada Jumat pagi.

Polisi kemudian menutup acara tersebut dan mengevakuasi semua peserta. Penghalang jalan dibuat untuk mencegah orang tiba di tempat kejadian.

Sebelumnya polisi berjuang untuk membersihkan kerumunan dari tempat kejadian untuk memungkinkan akses ke ambulans.

Pengeras suara memanggil dalam bahasa Yiddish dan Ibrani agar orang-orang memberi jalan dan membiarkan penyelamat datang.

Kepala Rabi Israel Meir Lau, yang berada di salah satu panggung pada saat keruntuhan yang tampak jelas, tetap di sana bersama rabi terkemuka lainnya, mengucapkan mazmur untuk yang terluka.

Presiden Reuven Rivlin men-tweet dia menyaksikan apa yang terjadi dalam rasa gentar, dan berdoa bagi mereka yang meninggal maupun terluka.(Tribunnews.com/TimesofIsrael/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved