Sabtu, 4 Oktober 2025

Joe Biden Resmi Menyatakan Pembantaian Armenia 1915 sebagai Genosida, Turki Tidak Terima

Presiden Joe Biden resmi menyatakan pembunuhan massal orang-orang Armenia pada era Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I sebagai genosida.

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
Chip Somodevilla / Getty Images / AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara kepada wartawan selama konferensi pers pertama kepresidenannya di Ruang Timur Gedung Putih pada 25 Maret 2021 di Washington, DC. Pada hari ke-64 pemerintahannya, Biden, 78, menghadapi pertanyaan tentang pandemi virus corona, imigrasi, pengendalian senjata, dan subjek lainnya. 

Sebelumnya, mereka telah bertahun-tahun mengimbau Amerika Serikat dan negara-negara lain di seluruh dunia untuk mengakui pembunuhan itu sebagai genosida.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyambut baik pernyataan Joe Biden.

"Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan komitmennya yang teguh untuk melindungi hak asasi manusia dan nilai-nilai universal," kata Nikol Pashinyan.

Baca juga: Konferensi Perdamaian Perang Afghanistan di Turki Ditunda, Taliban Enggan Datang

Baca juga: Kanada Tangguhkah Izin Ekspor Senjata Teknologi Tinggi ke Turki, Ada Bukti Dialihkan ke Azerbaijan

Sebuah kelompok advokasi Armenia yang berbasis di AS, Majelis Armenia, juga menyebutnya sebagai momen penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Pada 2019, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan resolusi simbolis yang mengakui genosida Armenia, tetapi Presiden Donald Trump saat itu menolak tindakan tersebut.

Alan Fisher dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan langkah Biden adalah sangat simbolis.

Fisher mengatakan ada kekhawatiran di Washington selama bertahun-tahun bahwa mengambil langkah seperti itu akan mengasingkan Turki.

Baca juga: Afghanistan Takut Terjadi Perang Saudara saat Amerika Tarik Semua Pasukan Militernya Nanti

Baca juga: Minneapolis Rusuh Lagi Gara-gara Polisi Tembak Mati Warga Afro-Amerika

Namun, Joe Biden berada di bawah tekanan dari sejumlah orang di Kongres untuk mengakui pembunuhan itu sebagai tindakan genosida jika terpilih.

Sebelumnya, lebih dari 100 anggota Kongres Amerika Serikat mendesak Biden untuk mengakui pembunuhan itu sebagai genosida.

"Joe Biden berpikir bahwa ini adalah langkah yang cerdas secara politik," kata Fisher.

“Dia mengerti bahwa itu pasti akan sesuai dengan argumennya bahwa hak asasi manusia layak dilindungi, dan dia merasa bahwa kita harus membuat pernyataan ketika hal seperti ini terjadi sehingga Kita dapat mencegah genosida lagi di masa depan.” jelas Fisher.

Turki Menolak Pernyataan Joe Biden

Turki telah mengajukan penolakan keras terhadap tindakan Joe Biden.

Sebelumnya pada Sabtu (24/4/2021), Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop mengatakan pernyataan pembunuhan Armenia 1915 sebagai genosida akan menjadi pernyataan politik tanpa dasar hukum.

Juru bicara kepresidenan Turki Fahrettin Altun juga mengatakan bahwa pernyatan itu akan menjadi fitnah yang tidak ada hubungannya dengan fakta dan hanya didorong oleh perhitungan politik belaka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved