Jumat, 3 Oktober 2025

Program Nuklir Iran Diprediksi Mundur 9 Bulan Pascasabotase Diduga Dilakukan Israel

Baru-baru ini Israel diduga melakukan serangan cyber atau dunia maya kepada pembangkit nuklir Natanz, di Iran.

Penulis: Ika Nur Cahyani
HANDOUT / IRAN ATOMIC ORGANIZATION (AEOINEWS) / AFP
Foto dari Organisasi Energi Atom Iran yang menunjukkan sebuah gudang rusak di Natanz, salah satu fasilitas pengayaan uranium utama milik Iran, yang berada di selatan Ibu Kota Teheran, (2/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini Israel diduga melakukan serangan cyber atau dunia maya kepada pembangkit nuklir Natanz, di Iran.

Menurut intelijen AS, penyerangan ini akan memperlambat program nuklir Iran hingga 9 bulan.

Diketahui pada Minggu (11/4/2021), jubir Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, mengatakan jaringan listrik pembangkit nuklir Natanz tiba-tiba padam.

Ketua AEOI, Ali Akbar Salehi, mengatakan insiden itu merupakan sabotase dan terorisme nuklir.

"Mengutuk langkah tercela ini, Republik Islam Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menangani terorisme nuklir ini," kata Salehi.

"Iran berhak menindak pelaku," tambahnya.

Baca juga: Menlu Iran Tuduh Israel Sabotase Instalasi Pengayaan Nuklir Natanz

Baca juga: Studi di Israel: Varian Corona Afrika Selatan Dapat Tembus Pertahanan Vaksin Pfizer

Gambar satelit dari Planet Labs Inc. Para ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies, menunjukkan konstruksi di fasilitas pengayaan uranium Natanz Iran, menurut para ahli mungkin merupakan rakitan sentrifugal bawah tanah.
Gambar satelit dari Planet Labs Inc. Para ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies, menunjukkan konstruksi di fasilitas pengayaan uranium Natanz Iran, menurut para ahli mungkin merupakan rakitan sentrifugal bawah tanah. (Planet Labs Inc./The Associated Press)

Dilansir The Guardian, Kementerian Luar Negeri Iran menuduh Israel melakukan sabotase itu. 

Meskipun Israel belum mengonfirmasi, pemerintah juga tidak berusaha menyangkal tudingan tersebut.

Tetapi, belakangan ini Israel gencar memperingatkan dunia soal program nuklir Iran, sebagaimana dilaporkan BBC.

Sumber intelijen AS mengatakan kepada New York Times bahwa serangan hari Sabtu menyebabkan ledakan yang menghancurkan pasokan listrik ke sistem produksi uranium.

Sehingga ini bisa memperlambat program nuklir Iran, setidaknya 9 bulan untuk pemulihan produksi.

Sumber ini meyakini bahwa Israel bertanggung jawab.

Belakangan Israel mengutip sumber-sumber intelijen yang mengatakan dinas intelijennya, Mossad, berhasil melakukan sabotase.

Pascaserangan cyber itu, Iran mengatakan tidak semua instalasi listrik rusak dan beberapa produksi dapat dimulai kembali minggu depan.

Intelijen Iran mengklaim telah mengidentifikasi seseorang di dalam aula pabrik yang bertanggung jawab atas sabotase aliran listrik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved