Virus Corona
Prancis Perpanjang Lockdown Nasional Selama 4 Pekan dan akan Menutup Sekolah Mulai 3 April
Macron memperpanjang tindakan penguncian ringan dari 19 area, termasuk Paris ke semua daratan Prancis mulai 3 April 2021, selama empat pekan.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Emmanuel Macron memperpanjang tindakan penguncian ringan dari 19 area, termasuk Paris ke semua daratan Prancis mulai 3 April 2021, selama empat pekan.
Kebijakan ini diumumkan Macron melalui pidato disiarkan televisi, mengikuti gelombang ketiga pandemi virus corona pada Rabu (31/3/2021).
Melansir France24, Macron memperluas langkah-langkah penguncian ringan yang saat ini diberlakukan pada sepertiga populasi Prancis, termasuk wilayah Paris - ke seluruh daratan Prancis.
"Kami tidak harus mengunci diri, tetapi kami perlu membatasi kontak kami," katanya.
"Kami mencoba untuk mundur hari ini selama mungkin, tapi sayangnya sekarang sudah tiba," lanjut Macron.
"Kami akan kehilangan kendali jika kami tidak bertindak sekarang," imbuhnya.
Baca juga: Macron Ingin Libatkan Arab Saudi, Iran Tolak Nego Ulang Perjanjian Nuklir
Baca juga: Setelah Presiden Macron Marah, Prancis Percepat Vaksinasi Covid-19 kepada Staf Medis Rumah Sakit

Macron juga mengumumkan penutupan semua sekolah dan pusat penitipan anak selama tiga minggu hingga 26 April 2021.
Namun, Macron juga membenarkan kebijakannya untuk tetap membukanya sejak akhir penguncian pertama pada musim semi 2020.
Seperti diketahui, kebijakan penanganan Covid-19 Prancis menerima kritik yang semakin intensif selama beberapa minggu terakhir.
"Sekolah tidak bisa ditawar," katanya.
Baca juga: Terinfeksi Covid-19, apakah Macron, Presiden Prancis, melanggar protokol pencegahan virus corona?
Jalur Antar Wilayah di Batasi
Perjalanan antar wilayah Prancis yang berbeda akan dilarang selama durasi penguncian ringan nasional.
Sementara jam malam pukul 19:00 yang saat ini diberlakukan di 19 wilayah akan diperpanjang ke seluruh daratan Prancis.
Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi per hari di Prancis telah berlipat ganda sejak Februari 2021, menjadi hampir 40.000.
Pada Selasa (30/3/2021), jumlah pasien di unit perawatan intensif melebihi 5.000.
Angka tersebut melebihi puncak selama penguncian kedua musim gugur lalu.
Pada Rabu, jumlah kematian total Prancis mencapai 95.337 sejak dimulainya pandemi virus corona.
Hal ini mendorong Macron untuk memperingatkan bahwa Prancis dapat mencapai 100.000 kematian akibat virus corona dalam beberapa hari mendatang.
Pada catatan yang lebih positif, Macron mengatakan bahwa kafe dan beberapa tempat budaya dapat dibuka kembali "di bawah aturan ketat" mulai pertengahan Mei 2021.
Baca juga: Presiden Macron Positif Covid-19, Para Pemimpin Eropa Bergegas Periksakan Diri
Vaksinasi Covid-19
Macron menekankan bahwa vaksinasi merupakan jalan keluar dari mimpi buruk.
"Berkat vaksin, akhir dari krisis sudah di depan mata," katanya.
Dia menuturkan tujuan pemerintah adalah untuk "mempercepat program sebanyak mungkin".
Macron juga menjanjikan bahwa siapa pun yang berusia di atas 60 tahun akan bisa mendapatkan vaksin mulai 16 April 2021 dan siapa pun yang berusia di atas 50 tahun mulai 15 Mei 2021.
Dikarena program pengadaan vaksinasi yang bermasalah di UE, menyebabkan tingkat vaksinasi lambat.
Prancis baru memberikan dosis vaksin hanya untuk 11,75 persen dari populasinya pada tanggal 29 Maret 2021.
Berita lain terkait dengan Prancis
Berita lain terkait dengan Vaksinasi
Berita lain terkait Lockdown
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)