Kamis, 2 Oktober 2025

Langka, Pemerintah Jepang akan Terlibat Dalam Diagnosis Prenatal

Dalam beberapa kasus, ibu hamil terpaksa memilih aborsi tanpa konseling dan tanpa penjelasan hasil tes yang benar.

Editor: Dewi Agustina
Foto Richard Susilo
Gedung kementerian kesehatan dan tenaga kerja Jepang. 

Pedoman Japan Society of Obstetrics and Gynecology membatasi pemeriksaan tiga penyakit seperti down sindrom untuk wanita hamil lanjut usia dan wanita hamil yang pernah hamil dengan anak-anak yang abnormal secara kromosom di masa lalu.

Tes amniosentesis diperlukan untuk kepastian diagnosis.

Tes prenatal noninvasif (NIPT), kadang-kadang disebut skrining prenatal noninvasif (NIPS), adalah metode untuk menentukan risiko lahirnya janin dengan kelainan genetik tertentu.

Baca juga: Hati-hati, Pertama Kali dalam Setengah Abad Jadwal Kereta Api Jepang Berubah Lebih Cepat

Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Desak Tentara Myanmar Mundur

Pengujian ini menganalisis fragmen kecil DNA yang beredar dalam darah wanita hamil.

Tidak seperti kebanyakan DNA, yang ditemukan di dalam inti sel, fragmen ini mengambang bebas dan tidak di dalam sel, sehingga disebut DNA bebas sel (cfDNA).

Fragmen kecil ini biasanya mengandung kurang dari 200 blok pembangun DNA (pasangan basa) dan muncul ketika sel mati dan rusak dan isinya, termasuk DNA, dilepaskan ke aliran darah.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: [email protected]

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved