Jumat, 3 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Untuk Pertama Kali, Aung San Suu Kyi Terlihat di Pengadilan via Video sejak Ditahan Militer Myanmar

Aung San Suu Kyi muncul pertama kalinya sejak ia ditahan militer Myanmar. Suu Kyi muncul di pengadilan via video.

Penulis: Tiara Shelavie
AFP
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi (kanan) dan Win Htein, kepala anggota komite eksekutif Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menghadiri upacara pemakaman mantan ketua partai Aung Shwe di Yangon pada 17 Agustus 2017. 

Tetapi dakwaan lebih lanjut ditambahkan pada hari Senin (1/3/2021), termasuk melanggar pembatasan Covid-19 selama kampanye pemilihan dan karena menyebabkan "ketakutan dan kewaspadaan".

Tuduhan awal membuatnya terancam hukuman hingga tiga tahun penjara.

Tidak jelas hukuman apa yang mungkin dijatuhkan dari dakwaan baru itu, tetapi ia dilaporkan dapat dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang jika terbukti bersalah.

Kasus ini ditunda hingga 15 Maret.

Kantor berita Myanmar Now melaporkan pada hari Senin, presiden yang digulingkan Win Myint - sekutu utama Suu Kyi - juga telah didakwa atas penghasutan di bawah hukum pidana.

Popularitas Suu Kyi telah melonjak di Myanmar sejak penangkapannya.

Tetapi reputasi internasionalnya masih ternoda oleh tuduhan bahwa dia menutup mata terhadap pembersihan etnis dari komunitas minoritas Muslim Rohingya.

Apa Lagi yang Terjadi Hari Ini?

Senin (1/3/2021), protes kembali meletus di berbagai kota di seluruh negeri.

Menurut kantor berita AFP, dalam satu bentrokan, pengunjuk rasa yang tidak bersenjata melarikan diri setelah serangkaian tembakan dilepaskan.

Baca juga: Unjuk Rasa Myanmar Dinilai Seperti Medan Perang, PBB Sebut 18 Orang Tewas Ditembak Pasukan Keamanan

Baca juga: Demonstran Myanmar Berjatuhan, Indonesia Minta Aparat Menahan Diri

Tidak jelas apakah itu peluru tajam atau peluru karet.

AFP menambahkan bahwa di Yangon, para pengunjuk rasa terlihat menggunakan barang-barang darurat seperti tiang bambu, sofa dan bahkan cabang pohon untuk mendirikan barikade di jalan-jalan.

Foto juga menunjukkan gas air mata digunakan untuk melawan pengunjuk rasa.

Sedikitnya 21 orang telah tewas sejak kerusuhan dimulai bulan lalu.

Tentang Kudeta Myanmar

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved