Penanganan Covid
Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021
Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa lockdown ketat yang diterapkan di Inggris akan berlanjut sekira lima pekan lagi.
Pemerintah diharapkan menerbitkan sebuah "peta jalan" seperti yang dilakukan selama penutupan tahun lalu, yang menetapkan kriteria untuk membuka kembali berbagai sektor.
Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Batalkan Kunjungan ke India
Baca juga: PM Inggris Johnson Lakukan Isolasi Mandiri Setelah Kontak Dekat dengan Pasien Covid-19

Jika Berhasil Memvaksinasi Empat Kelompok Paling Rentan
Boris Johnson mengatakan, rencana membuka kembali negaranya pada 8 Maret didasarkan pada pemikiran bahwa jika NHS berhasil memvaksinasi empat kelompok paling rentang pada 15 Februari 2021.
Orang-orang ini pada 8 Maret 2021 telah memiliki waktu tiga minggu untuk mengembangkan kekebalan setelah divaksinasi.
Borisn Johnson mengatakan, berharap "semua sekolah akan kembali" pada 8 Maret.
Harapan ini menunjukkan bahwa pemerintah mungkin telah beralih dari pendekatan regional untuk mencabut pembatasan.
"Itu paling awal kami bisa melakukannya dan itu tergantung pada banyak hal yang berjalan dengan baik," katanya.
Johnson mengungkapkan simpati untuk para orang tua dan pengasuh yang telah menghabiskan berbulan-bulan, tidak hanya untuk sekolah di rumah tetapi juga untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak-anak mereka mulai dari sarapan hingga waktu tidur.
Penutupan sekolah di seluruh Inggris diumumkan pada 4 Januari 2021 bersamaan dengan lockdown, hanya sehari setelah mereka diizinkan untuk buka di sebagian besar negara.
Johnson membuat pengumuman sekolah terbaru sebagai bagian dari pembaruan Covid ke House of Commons, sehari setelah angka resmi mengonfirmasi bahwa lebih dari 100.000 orang kini telah meninggal karena virus di Inggris.
Ditantang pada konferensi pers Downing Street pada Rabu tentang apakah dia telah membuat kesalahan dalam penanganan pandemi, Boris Johnson berkata: "Tentu saja saya bertanggung jawab penuh atas segalanya."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)