Minggu, 5 Oktober 2025

Penanganan Covid

Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021

Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa lockdown ketat yang diterapkan di Inggris akan berlanjut sekira lima pekan lagi.

Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP
Foto Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru, Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa lockdown ketat yang diterapkan di Inggris akan berlanjut sekira lima pekan lagi.

Mengutip The Guardian , Boris Johnson berharap pada 8 Maret 2021 mendatang, anak-anak sudah bisa mulai kembali ke sekolah.

Awal bulan ini, sekolah ditutup untuk sebagian besar siswa di Inggris, Boris Johsnon mengatakan, rencananya aturan ini hanya akan berlaku sampai setelah Februari.

Tetapi, Boris Johnson mengumumkan kepada Anggota Parlemen Inggris pada Rabu (27/1/2021) bahwa hanya di pertengahan bulan depan, pemerintah memiliki gagasan lebih jelas tentang dampak vaksin pada pandemi Covid-19.

"Tanda pertama mulai kembali normal adalah para siswa kembali ke ruang kelas mereka," kata Boris Johnson.

Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Batalkan Kunjungan ke India

Baca juga: Lonjakan Kasus Baru Covid-19, PM Inggris Boris Johnson Umumkan Lockdown Nasional

Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru,  Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021
Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru, Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021 (Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP)

Serikat Pekerja Inggris lantas memperingatkan bahwa menetapkan target pada 8 Maret 2021 bagi sekolah, dapat menciptakan harapan palsu.

Mary Bousted dari National Education Union memperingatkan "PM sekarang mungkin tak tahu malu".

"Pemimpin sekolah, guru dan staf pendukung, belum lagi keluarga dan siswa benar-benar kelelahan karena ini," katanya.

Boris Johnson juga berjanji pada 22 Februari 2021 mendatang, pemerintah akan menetapan "pendekatan bertahap untuk melonggarkan lockdown dengan cara berkelanjutan".

"Pada saat itu, kita akan tahu lebih banyak tentang efek vaksin dalam mencegah rawat inap dan kematian, menggunakan data dari Inggris dan juga negara lain, seperti Israel," kata Boris Johnson.

"Kami akan tahu seberapa sukses lockdown saat ini dalam menurunkan infeksi," tutur Boris Johnson.

"Kami juga akan mengetahui berapa banyak orang yang masih dirawat di rumah sakit dengan Covid, yang tidak dapat kami prediksi dengan pasti hari ini," tambahnya.

"Jadi, kami kemudian akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk memetakan jalur keluar dari lockdown tanpa mengambil risiko lonjakan lebih lanjut yang akan membebani NHS," jelas Boris Johnson.

Pada Rabu (27/1/2021), Inggris melaporkan 1.725 kematian akibat Covid-19 dalam 28 hari setelah tes Covid-19 dinyatakan positif.

Korban tewas karena terpapar Covid-19 hingga saat ini, Kamis (28/1/2021) mencapai 101.887 jiwa.

Pemerintah diharapkan menerbitkan sebuah "peta jalan" seperti yang dilakukan selama penutupan tahun lalu, yang menetapkan kriteria untuk membuka kembali berbagai sektor.

Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Batalkan Kunjungan ke India

Baca juga: PM Inggris Johnson Lakukan Isolasi Mandiri Setelah Kontak Dekat dengan Pasien Covid-19

Foto Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Terbaru,  Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021
Foto Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Terbaru, Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021 (Eddie MULHOLLAND / POOL / AFP)

Jika Berhasil Memvaksinasi Empat Kelompok Paling Rentan

Boris Johnson mengatakan, rencana membuka kembali negaranya pada 8 Maret didasarkan pada pemikiran bahwa jika NHS berhasil memvaksinasi empat kelompok paling rentang pada 15 Februari 2021.

Orang-orang ini pada 8 Maret 2021 telah memiliki waktu tiga minggu untuk mengembangkan kekebalan setelah divaksinasi.

Borisn Johnson mengatakan, berharap "semua sekolah akan kembali" pada 8 Maret.

Harapan ini menunjukkan bahwa pemerintah mungkin telah beralih dari pendekatan regional untuk mencabut pembatasan.

"Itu paling awal kami bisa melakukannya dan itu tergantung pada banyak hal yang berjalan dengan baik," katanya.

Johnson mengungkapkan simpati untuk para orang tua dan pengasuh yang telah menghabiskan berbulan-bulan, tidak hanya untuk sekolah di rumah tetapi juga untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak-anak mereka mulai dari sarapan hingga waktu tidur.

Penutupan sekolah di seluruh Inggris diumumkan pada 4 Januari 2021 bersamaan dengan lockdown, hanya sehari setelah mereka diizinkan untuk buka di sebagian besar negara.

Johnson membuat pengumuman sekolah terbaru sebagai bagian dari pembaruan Covid ke House of Commons, sehari setelah angka resmi mengonfirmasi bahwa lebih dari 100.000 orang kini telah meninggal karena virus di Inggris.

Ditantang pada konferensi pers Downing Street pada Rabu tentang apakah dia telah membuat kesalahan dalam penanganan pandemi, Boris Johnson berkata: "Tentu saja saya bertanggung jawab penuh atas segalanya."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved