Sabtu, 4 Oktober 2025

74 Anggota Taliban Tewas saat Bentrok Lawan Pasukan Afghanistan di Kandahar

Provinsi Kandahar jadi lokasi bentrokan sengit beberapa hari terakhir. Kemenhan Afghanistan mencatat 82 militan Taliban tewas awal pekan ini.

AFP
FILE - Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga setelah serangan oleh gerilyawan Taliban di dekat sebuah pos Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di provinsi Kunduz, Rabu 

Kekerasan yang meningkat di Afghanistan terjadi meskipun pemerintah dan Taliban telah terlibat dalam negosiasi perdamaian di ibu kota Qatar, Doha sejak September 2020.

Korban tewas akibat serangan Minggu disebut bisa meningkat menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian.

Korban tewas termasuk di antaranya wanita, anak-anak, dan orang tua. "Para teroris telah melakukan serangan di kota Kabul," katanya.

Serangan itu terjadi ketika konvoi anggota parlemen Khan Mohammad Wardak sedang melewati persimpangan di lingkungan Khoshal Khan di Kabul.

Ledakan itu membakar kendaraan sipil, serta merusak bangunan dan toko di dekatnya. Sumber keamanan mengatakan bom diletakkan di mobil yang diparkir di tepi jalan.

"Itu adalah ledakan dahsyat yang menyebabkan banyak kerusakan rumah di sekitarnya," kata sumber itu.

Rekaman televisi menunjukkan setidaknya dua mobil terbakar, dengan asap hitam tebal mengepul. Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir.

Termasuk serangan ke sebuah universitas yang menewaskan 50 orang, sebagian besar mahasiswa. ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di pangkalan utama AS di Afghanistan Sabtu lalu.

Menurut juru bicara NATO dan pejabat Afghanistan, tidak ada korban dalam serangan roket oleh ISIS tersebut.

Pemerintah Afghanistan dan Taliban telah mengadakan pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

Negosiasi digelar di Doha, Qatar selama lebih dari dua bulan. Namun berbagai peristiwa  berdarah di Afghanistan tak kunjung berhenti.

Pembicaraan dimulai September,  menyusul kesepakatan penting AS-Taliban yang berisi komitmen penarikan pasukan asing dari Afghanistan.  

AS setuju menarik semua pasukan dari Afghanistan pada Mei 2021, dengan imbalan jaminan keamanan dan komitmen dari Taliban untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Kabul.

Namun, terlepas dari pembicaraan itu, ibu kota Afghanistan telah dilanda gelombang kekerasan mematikan dalam beberapa bulan terakhir.

Awal pekan ini, Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS, mengadakan pertemuan tanpa pemberitahuan dengan para pemimpin Taliban di Doha.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved