Profil Joshua Wong, Aktivis Politik Hong Kong, Dipenjara 13 Bulan karena Aksi Protes
Aktivis politik Hong Kong, Joshua Wong dipenjara 13 Bulan karena aksi protes pada Juni 2019, ini profilnya.
Selanjutnya, Joshua Wong menerima pujian sebagai satu di antara "pemimpin terbesar dunia" oleh majalah Fortune pada 2015.
Tiga tahun berikutnya, Joshua Wong menerima nominasi untuk Hadiah Noble Perdamaian.
Sejak awal protes Hong Kong, Joshua Wong telah dihukum dan dipenjara beberapa kali bersama rekannya aktivis.
Pada Agustus 2019, Joshua Wong kembali masuk jeruji besi.
Baca juga: UU Keamanan Nasional Buatan China Makan Korban, Taipan Media Hong Kong Ditangkap Dianggap Kritis
Masa Kecil dan Kehidupan Awal Joshua Wong
Sebagian besar kesadaran sosial Joshua berasal dari ayahnya (Roger Wong).
Joshua Wong adalah seorang siswa di United Christian College (Kowloon East), yang merupakan sekolah menengah Kristen swasta di Kowloon.
Selama periode ini, dia tergabung dengan beberapa kelompok gereja, yang membantunya mengembangkan keterampilan organisasi dan pidatonya.
Baca juga: Beijing akan Berlakukan UU Keamanan Hong Kong Tanpa Penundaan
Aktivis dan Protes Hong Kong
Pada 2010, Joshua Wong terlibat dalam protes anti-rel kecepatan tinggi.
Ini adalah aktivitas politik besar pertama yang dia ikuti.
Joshua Wong mendirikan Scholarism pada 29 Mei 2011, dengan teman sekolahnya Ivan Lam Long-yin.
Joshua Wong dan Ivan Lim memulainya dengan melakukan aksi protes sederhana, termasuk pembagian selebaran menentang pendidikan moral dan nasional (MNE) yang baru dicanangkan pemerintah.
Pada 2012, Joshua Wong dan Ivan Lim mengorganisir demonstrasi politik dengan lebih dari 100.000 warga yang hadir.
Pada Juni 2014, Scholarism merilis draf rencana reformasi sistem pemilu Hong Kong, yang menganjurkan hak pilih universal, di bawah prinsip "Satu Negara, Dua Sistem".