Profil Joshua Wong, Aktivis Politik Hong Kong, Dipenjara 13 Bulan karena Aksi Protes
Aktivis politik Hong Kong, Joshua Wong dipenjara 13 Bulan karena aksi protes pada Juni 2019, ini profilnya.
Joshua Wong dan Ivan Lim juga secara aktif mendorong masuknya nominasi sipil dalam Pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong 2017.
Dalam pesan pro-demokrasi ke Beijing, Joshua Wong memimpin boikot kelas di antara mahasiswa di Hong Kong.
Joshua Wong kembali menjabat sebagai salah satu pemimpin dalam protes pro-demokrasi besar-besaran, di mana ratusan siswa berkampanye di Civic Square di depan Kompleks Pemerintah Pusat.
Demonstran tersebut menentang keputusan Beijing tentang reformasi elektoral Hong Kong 2014.
Joshua Wong bersama 77 aktivis lainnya ditangkap.
Sepanjang protes, Joshua Wong telah melawan propaganda Beijing yang mencapnya sebagai antek AS.
Menurut Joshua Wong, namanya telah dimasukkan ke dalam Kertas Biru tentang Keamanan Nasional China daratan, sebagai ancaman internal.
Sebagai tanggapan, dia mengutip kalimat berikut dari 'V for Vendetta': "Orang tidak boleh takut pada pemerintahnya, pemerintah harus takut pada rakyatnya."
Pada 27 November 2014, otoritas Hong Kong mendakwa Joshua Wong karena mencegah juru sita membersihkan salah satu dari tiga wilayah protes Hong Kong.
Tuduhan tersebut diklaim pengacara Joshua Wong bermotif politik.
Menurut Joshua Wong, dia dipukuli dan dipermalukan oleh polisi saat ditahan.
Pada 28 Juni 2015, Joshua Wong dan pacarnya diserang oleh pria tak dikenal di Mong Kok.
Keduanya harus dirawat di rumah sakit.
Saat ada penyelidikan terkait penyerangan tersebut, tidak ada yang ditangkap.
Pada April 2016, Joshua Wong dan aktivis Scholarism lainnya mendirikan partai politik baru, Demosistō.