Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Ayatollah Ali Khamenei Janji Kirim Balasan

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan mengirim balasan atas tewasnya ilmuwan nuklir pada Sabtu (28/11/2020).

Al Jazeera
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan mengirim balasan atas tewasnya ilmuwan nuklir pada Sabtu (28/11/2020). Khamenei juga berjanji melanjutkan pekerjaan Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini oleh pemerintah Barat dan Israel sebagai perancang program senjata nuklir rahasia Iran. 

Kantor Netanyahu menolak mengomentari pembunuhan Fakhrizadeh.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, Kementerian tidak mengomentari keamanan terkait misi di luar negeri.

Gedung Putih, Pentagon, Departemen Luar Negeri AS dan CIA juga menolak mengomentari pembunuhan ilmuwan nuklir itu, begitu pula tim transisi Biden.

Untuk dicatat, Biden mulai menjabat pada 20 Januari.

Baca juga: Twitter Akan Serahkan Akun @POTUS kepada Joe Biden di Hari Pelantikan, Bahkan Jika Trump Tak Setuju

Presiden terpilih AS Joe Biden. Gedung Putih, Pentagon, Departemen Luar Negeri AS dan CIA juga menolak mengomentari pembunuhan ilmuwan nuklir itu, begitu pula tim transisi Biden.
Presiden terpilih AS Joe Biden. Gedung Putih, Pentagon, Departemen Luar Negeri AS dan CIA juga menolak mengomentari pembunuhan ilmuwan nuklir itu, begitu pula tim transisi Biden. (Angela Weiss / AFP)

Proyek Nuklir Iran

Seorang pejabat senior mengatakan kepada Reuters, Iran akan membalas.

"Kapan dan bagaimana tergantung pada kepentingan nasional kita," paparnya.

"Ini mungkin terjadi dalam beberapa hari atau minggu mendatang, tetapi itu akan terjadi," ungkapnya.

Dia menunjuk pada serangan rudal pembalasan Iran pada Januari di pangkalan Irak tempat pasukan AS ditempatkan.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani.

Dalam serangan tersebut, tidak ada tentara AS yang tewas dalam aksi tersebut.

"Kemartiran Fakhrizadeh akan mempercepat pekerjaan nuklir kami," kata Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, yang selamat dari upaya pembunuhan pada 2010.

Setidaknya empat ilmuwan tewas antara 2010 dan 2012 dalam apa yang dikatakan Teheran sebagai program pembunuhan yang bertujuan menyabotase program energi nuklirnya.

Iran selalu membantah mengejar senjata nuklir, dengan mengatakan tujuannya hanya untuk tujuan damai.

Fakhrizadeh dianggap telah memimpin apa yang dipercaya oleh Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan badan intelijen AS sebagai program senjata nuklir Iran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved