Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Trump: Jika Anda Menghitung Suara Sah, Saya Menang dengan Mudah

Trump mengklaim dirinya akan menang mudah dalam pilpres kali ini jika hanya suara sah yang dihitung.

https://www.instagram.com/realdonaldtrump/
Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pesaingnya Joe Biden masih bersaing ketat dalam perolehan suara di pemilihan presiden AS 2020.

Dilansir CNN, Trump mengklaim dirinya akan menang mudah dalam pilpres kali ini jika hanya suara sah yang dihitung.

"Jika Anda menghitung suara sah, saya menang dengan mudah," ujar Trump, dalam pidatonya di White House, dilansir CNN, Jumat (6/11/2020).

"Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka bisa berupaya mencuri pemilu dari kita," imbuhnya.

Trump juga menyinggung dan mempermasalahkan penghitungan surat suara via pos yang masih berlangsung di sejumlah negara bagian.

Dia meminta adanya penghitungan 'suara yang datang terlambat' untuk dihentikan.

Trump pun kembali mengklaim bahwa telah meraih kemenangan besar.

"Saya telah memenangkan banyak negara-negara bagian penting, termasuk kemenangan besar," kata Trump.

Selain itu, Trump juga menuduh tanpa dasar bahwa dalam pilpres tahun ini telah terjadi 'campur tangan pemilu bersejarah dari media besar, banyak pemilik uang dan teknologi besar'.

Baca juga: Belum Tergoyahkan, Biden-Harris Vs Trump-Pence: 73.219.927 Lawan 69.456.187 Popular Vote

Biden Belum Tergoyahkan

Sementara itu pasangan Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden-Kamala Harris belum tergoyahkan di posisi puncak dalam penghitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data live hasil pemilu AS 2020 yang sudah diupdate hingga Jumat (6/11/2020) pukul 08.55 WIB, menurut laporan proyeksi Fox News, Biden-Harris memperoleh 73.219.927 suara publik atau popular vote (50,5 persen).

Sementara pasangan petahana Presiden dari Partai Republik, Donald Trump-Mike Pence hanya meraup 69.456.187 suara publik (47,9 persen).

Lebih lanjut belum ada perubahan perolehan suara elektoral (electoral vote) antara Biden-Harris melawan Trump-Pence.

Pasangan Biden-Harris mememperoleh 264 suara elektoral.

Sementara Trump-Pence hanya meraup 214 suara elektoral.

Biden Ukir Sejarah

Biden berhasil ukir sejarah baru dalam pemilihan umum di Negeri Paman Sam.

Baca juga: Pertempuran Trump vs Biden, Kapan Berakhir dan Negara Bagian Mana yang Belum Selesai Hitung Suara

CBS News melaporkan, Kamis (5/11/2020), mantan Wakil Presiden AS itu memecahkan rekor Presiden Barack Obama pada 2008 lalu dalam hal suara terbanyak yang diberikan publik kepadanya.

Saat itu Obama memperoleh 69.498.516 suara dalam pemilihan presiden. Dan itu tercatat yang paling banyak.

Sekarang, mantan wakil presiden Obama, Biden, telah melampaui jumlah itu, dengan rekor 73.219.927 suara (50,5 persen), dan masih akan terus bertambah, dalam pemilihan 2020.

Penghitungan suara Pemilu AS masih belum selesai.

Biden saat ini memimpin pemungutan suara publik (popular vote) melawan Presiden Donald Trump, yakni berhasil mengumpulkan 967.456.187 suara (48,0 persen) per Jumat (6/11/2020) WIB.

Persaingan menuju Gedung Putih masih belum usai, karena masih berlangsung di beberapa negara bagian ‘medan perang.’

Dengan jutaan suara yang belum dihitung, ada kemungkinan kedua kandidat akan memecahkan rekor Obama, yang saat itu bersaing dengan Senator John McCain. (CNN)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved