Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Pilpres AS Belum Usai, Trump Klaim Kemenangan Sekaligus Mengaku Dicurangi
Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pilpres AS, meski saat ini proses perhitungannya belum selesai.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pilpres AS, meski saat ini proses perhitungannya belum selesai.
Berbicara dari Gedung Putih, sang presiden berjanji bakal membawa pemilu ini ke Mahkamah Agung AS, karena dia ingin "menggunakan hukum secara semestinya".
"Kita akan menang dan sejauh yang saya ketahui, kita sudah memenangkannya," kata Trump meski 10 negara bagian belum mengumumkan hasilnya.
Baca juga: Hasil Pilpres Amerika 2020: Joe Biden Unggul Jauh dengan 238 Electoral Votes, Donald Trump 213
Dilansir AFP dan Sky News Rabu (4/11/2020), sang presiden dari East Room Gedung Putih menyebut pemilu ini "kecurangan terbesar di depan publik".
Dia kemudian mengeklaim seharusnya perhitungan sudah ditutup, dan dia tak ingin "ada surat suara dimasukkan dalam daftar pada pukul 04.00 besoknya".
Karena itu, dia berencana menggugat ke Mahkamah Agung supaya memerintahkan segala perhitungan surat surat bisa dihentikan.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Sindir Donald Trump, Petahana Kok Ngomongnya Pemilu Curang?
Sementara rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, meminta pendukungnya untuk "tetap meyakini" bahwa mereka bakal memenangkan Pilpres AS.
Berdasarkan data tracking Google dari Associated Press, Biden unggul dari petahana dengan meraup 238 electoral college. Sementara Trump 213.
Mengaku dicurangi
Presiden Donald Trump berbicara di Gedung Putih, di tengah ketegangan perhitungan electoral college, Rabu (4/11/2020) pukul 2.20 dini hari waktu AS.
Sebelumnya Trump sempat menulis cuitan di Twitternya akan membuat pernyataan malam Rabu ini.
"Aku akan membuat pernyataan malam ini. Kemenangan Besar!" tulis Trump.
Postingan itu telah mengumpulkan 503 ribu suka dan diretweet sebanyak 93 ribu kali.
Saat ini menurut pantauan Tribunnews dari The New York Times, Joe Biden unggul 225 suara electoral.
Sedangkan Trump mengumpulkan 213 suara electoral.