Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Joe Biden atau Donald Trump yang Menang Pilpres AS 2020, Iran Tak Masalah: Bukan Urusan Kami
Pemimpin Tertinggi Iran mengejek Pilpres Amerika pada Selasa (3/11/2020) malam waktu setempat, dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Dia menyetujui kesepakatan nuklir, membuat Iran setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Namun, Trump malah mundur dari kesepakatan itu pada 2018 silam.
Dia mengeluhkan bahwa kesepakatan tidak membahas program rudal balistik Iran atau kebijakan regionalnya.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Warga Latin Lebih Pilih Donald Trump
Baca juga: Sosok Jill Biden, Istri Capres AS Joe Biden yang Tak Banyak Orang Tahu, Ternyata Mantan Model
Iran kemudian menarik diri dari semua batasan yang disepakati dengan AS, meskipun Teheran masih mengizinkan inspektur PBB mengakses situs nuklir.
Foto-foto satelit menunjukkan mereka sekarang memulai pekerjaan konstruksi baru di situs nuklir Natanz, yang menjadi sasaran serangan sabotase yang dilaporkan pada Juli.
Khamenei berbicara ketika pandemi virus korona memaksa pihak berwenang untuk membatalkan rencana peringatan pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 4 November 1979 silam.
Insiden itu memulai krisis sandera selama 444 hari dan masih memengaruhi hubungan AS-Iran hingga hari ini.
Anti-Amerikanisme tetap menjadi landasan kebijakan Iran, lebih dari empat dekade setelah pengambilalihan.
"Kerajaan seperti itu tidak akan bertahan lama. Jelas bahwa ketika sebuah rezim mencapai titik ini, ia tidak akan hidup lebih lama dan akan dihancurkan," kata Khamenei tentang Amerika.
"Tentu saja, beberapa dari mereka jika mereka menjabat akan menghancurkan Amerika lebih cepat, dan beberapa lainnya jika terpilih akan menyebabkan Amerika dihancurkan sebentar lagi," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)