Selasa, 30 September 2025

Wanita Diminta Bayar Uang Suap oleh Bidan agar Dibantu Melahirkan, Serahkan Uang Senilai Rp 72 Ribu

Saat meminta bantuan kepada bidan untuk membantunya melahirkan, dia justru dipaksa membayar uang suap dahulu agar dapat ditangani.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Mothering
Ilustrasi melahirkan. 

"Tidak ada tanda terima dan tiba-tiba saya dibawa ke tempat tidur di ruang bersalin," ujar Katume dalam dokumen pengadilan.

Hal serupa tetapi lebih mengenaskan terjadi pada Melodi Mapani.

Mapani termasuk sebagai wanita dengan kondisi kesehatan yang berisiko kehilangan bayi.

Mapani pergi dari satu klinik ke klinik lain untuk mencari pertolongan, sebelum meninggal akibat tekanan darah tinggi.

Penyakit tersebut tidak diketahui sebelumnya karena klinik menolak memeriksanya.

Pengalaman Katume dan Mapani dalam melahirkan membuat keluarga mereka melaporkan otoritas kota ke pengadilan.

 Mereka memaksa pemerintah untuk membuka kembali 42 klinik.

Seorang hakim pengadilan tinggi bulan ini memerintahkan dewan untuk melakukannya.

Hakim juga meminta dewan untuk memastikan wanita mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan.

Baca juga: Pria Ini Kaget Temukan Bayi Membeku di Freezer, Ternyata Remaja Putrinya Baru Melahirkan

Carut Marut Penanganan di Klinik Kesehatan

Pengacara Katume, menyebut staf yang korup di klinik memprioritaskan klien yang membayar dalam dolar AS.

Pasalnya, hanya sedikit klinik yang beroperasi di pusat negara tersebut.

Itu mengakibatkan korupsi yang dilakukan petugas medis merajalela.

"Pelanggaran hak sedang berlangsung dan penundaan penanganan membahayakan nyawa warga Harare, terutama ibu hamil," tutur pengacara tersebut.

"Banyak nyawa telah hilang, terutama dari bayi selama kelahiran."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved