Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Joe Biden Unggul dalam Jajak Pendapat Nasional AS, Trump Sebut Perhitungan Itu Keliru
Biden memimpin dalam pemungutan suara menjelang Hari Pemilu, tetapi 'medan pertempuran' masih terbilang ketat.
TRIBUNNEWS, WASHINGTON - Calon Presiden AS dari Demokrat Joe Biden memimpin dalam jajak pendapat nasional.
Ia juga memimpin sebagian besar negara bagian di 'medan pertempuran' menjelang Hari Pemilu.
Tetapi, Presiden Donald Trump bersikeras mereka salah dan dia akan mengulangi kemenangannya yang mengecewakan di tahun 2016.
Biden, mantan Wakil Presiden berusia 77 tahun ini telah menikmati keunggulan kuat atas Trump dalam jajak pendapat nasional selama berbulan-bulan.
Tapi pemilihan Presiden AS tidak diputuskan oleh suara populer.

Baca juga: Hari Terakhir Kampanye, Donald Trump dan Joe Biden Saling Menjatuhkan Satu Sama Lain
Mereka dimenangkan di Electoral College yang beranggotakan 538 orang.
Di mana setiap negara bagian memiliki jumlah suara elektoral yang setara dengan perwakilannya di DPR dan Senat.
Dan suara elektoral dari negara bagian yang menjadi medan pertempuran seperti Florida dan Pennsylvania dapat menentukan pemenang pertempuran Selasa untuk Gedung Putih.
Berikut jajak pendapat nasional dan di negara bagian terbaru, dikutip Tribunnews dari CNA :
NASIONAL
Rata-rata jajak pendapat nasional oleh situs RealClearPolitics (RCP) memberi Biden keunggulan 6,8 poin atas Trump - 50,7 persen menjadi 43,9 persen.
Angka ini sejalan dengan rata-rata situs terkemuka lainnya seperti FiveThirtyEight.com, yang membuat Biden naik 8,4 poin secara nasional.
Keunggulan Biden secara nasional melebihi dua kali lipat dari Hillary Clinton pada pemilu 2016, ketika jajak pendapat relatif akurat mengenai suara populer, yang dia menangkan saat kalah di Electoral College.
Baca juga: H-1 Hari Pemilu AS: Lebih dari 95 Juta Warga Amerika Sudah Berikan Hak Suara Pada Pemungutan Awal
FLORIDA
Di Florida, Biden unggul 1,7 poin atas Trump, menurut rata-rata jajak pendapat negara bagian RCP.