Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Hari Terakhir Kampanye, Donald Trump dan Joe Biden Saling Menjatuhkan Satu Sama Lain
Donald Trump dan Joe Biden mengakhiri pertarungan sengit mereka dengan kampanye terakhir pada hari Senin (2/11/2020) di negara bagian yang kritis
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump dan Joe Biden mengakhiri pertarungan sengit mereka dengan kampanye terakhir pada hari Senin (2/11/2020) di negara-negara bagian yang kritis untuk memutuskan hasil dari pemilihan.
Dilansir Blooomberg, kedua kandidat saling menjatuhkan sama lain dan bersorak serta membangkitkan semangat pendukung.
Presiden memulai lima kampanye di empat negara bagian, yaitu Carolina Utara, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan.
Sementara Biden menghabiskan sebagian besar waktunya di Pennsylvania, negara bagian kritis yang diperebutkan setiap kandidat.
Demokrat berhenti di Ohio, memproyeksikan keyakinan bahwa Biden memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan yang dimenangkan Trump dengan mudah pada tahun 2016.
Baca juga: Pilpres AS 2020: 4 Negara Asia yang Dukung Donald Trump Menang, dari Hong Kong hingga Jepang
Baca juga: Tiga Hari Jelang Pemilu AS, Joe Biden Makin Terfavorit Kalahkan Trump
Trump mengatakan kepada para pendukungnya di Fayetteville, Carolina Utara, bahwa:
"Memilih Biden artinya menyerahkan kunci pemerintahan kepada orang-orang yang membenci Anda dan orang-orang yang ingin merampas impian anak-anak Anda."

Di Avoca, Pennsylvania, Trump mengklaim Biden "tidak siap secara mental untuk menjadi presiden."
Sementara itu Biden, yang berbicara di Cleveland, menyebut Trump sebagai "aib" yang tidak memahami layanan atau keberanian tanpa pamrih.
Di Monaca, Pennsylvania, Biden menyebut Trump sebagai "pecundang".
Ia mengutip laporan di majalah Atlantik bahwa presiden menyebut tentara yang tewas dalam pertempuran sebagai "pecundang."
Trump membantah membuat pernyataan itu.

Kedua kandidat mengatakan mereka bisa menang, meskipun Biden lebih unggul dalam jajak pendapat nasional dan di sebagian besar negara bagian.
Trump, yang memiliki jalur yang bahkan lebih sempit dari empat tahun lalu, bertaruh pada jumlah pemilih yang besar oleh pendukung intinya pada Hari Pemilihan.
Presiden juga telah memberi pertanda adanya pertarungan hukum untuk menantang penghitungan surat suara yang masuk di negara bagian seperti Pennsylvania dan North Carolina.