Aksi Teror dengan Pisau Terjadi di Sebuah Gereja di Prancis, 3 Orang Tewas
Seorang wanita dipenggal dan dua orang lainnya tewas dalam serangan dugaan teror yang terjadi di selatan Prancis
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan daerah di sekitar gereja hampir sepenuhnya kosong ketika polisi bersenjata memasang barisan besar.
Penduduk di daerah itu telah diberitahu untuk tetap di dalam rumah saat polisi menangani insiden.
Basilika Notre Dame adalah gereja Katolik Roma dan merupakan tempat ibadah terbesar di Nice.
Parlemen Prancis menangguhkan debat tentang pembatasan virus corona dan mengheningkan cipta untuk para korban.
Serangan itu terjadi ketika Prancis masih belum pulih dari pemenggalan kepala sekolah Prancis Samuel Paty awal bulan ini oleh seorang pria asal Chechnya.
Penyerang mengatakan dia ingin menghukum Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.
Di sisi lain, belum diketahui jelas apa motif serangan di gereja Nice, atau apakah ada kaitannya dengan gambar yang dianggap menghina Islam itu.
Sejak pembunuhan Paty, para pejabat Prancis, yang didukung oleh banyak warga biasa, telah menegaskan kembali hak untuk menampilkan gambar itu.
Gambar itu bahkan telah dipajang secara luas di pawai sebagai bentuk solidaritas atas guru yang terbunuh.
Hal itu memicu luapan kemarahan di beberapa bagian dunia Muslim.
Beberapa pemerintah menuduh pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.
Presiden Prancis Hina Islam, Mahfud MD Ikut Geram: Pemeluk Agama Apapun akan Marah Kalau Dihina
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD ikut menanggapi ramainya polemik Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina agama Islam.
Mahfud mengatakan seharusnya Presiden Perancis mengetahui Islam adalah agama yang rahmah.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd pada Rabu (28/10/2020) kemarin.