Ribuan Demonstran di Nigeria Menjarah Gudang Bantuan Logistik, Sebut Pemerintah Sembunyikan Makanan
Beredar rekaman ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria.
"Pemerintah menipu kita dengan memarkir makanan ini. Kami tidak mencuri, itu makanan kami dan hak kami," ujar sumber tersebut.
Menurut pemerintah Nigeria, lebih dari separuh warganya terpaksa berhutang untuk bisa membeli makanan selama lockdown awal tahun ini.
Sementara 68 persen rumah tangga mengalami kerawanan pangan sedang atau parah selama Agustus, bahkan setelah lockdown mereda.
Baca juga: Kalah Main PS dan Tak Mau Bayar Taruhan, Pria Afrika Bunuh Teman di Apartemen Daerah Kebon Jeruk
Baca juga: Indonesia - Afrika Selatan Kolaborasi Meluncurkan Buku di Perayaan Hubungan Diplomatik ke 25 Tahun

Koalisi gubernur di negara bagian membantah tuduhan korupsi dan mengatakan pasokan makanan tersebut ditahan untuk cadangan gelombang kedua wabah Covid-19.
Namun para aktivis menilai pemerintah harus lebih transparan.
"Sekarang penting bagi pemerintah federal dan negara bagian untuk mengklarifikasi mengapa paliatif belum dicairkan, menyelidiki dan menuntut siapa pun yang terlibat dalam korupsi," kata Anietie Ewang dari Human Rights Watch.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari pada Minggu lalu meminta 'perdamaian' saat pihak berwenang berjuang untuk menghentikan penjarahan.
Sebuah pernyataan dari kepresidenan mengatakan, Buhari mendukung penyelidikan yudisial di Lagos 'untuk memberikan keadilan bagi pengunjuk rasa damai yang kehilangan nyawa, petugas keamanan yang dibunuh' dan mereka yang kehilangan harta benda selama kerusuhan ini.
Demonstrasi damai menentang kebrutalan polisi meletus di Nigeria pada 8 Oktober dan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi elit penguasa dalam beberapa dekade.
Kekacauan meningkat setelah pasukan keamanan pada Selasa melepaskan tembakan ke arah demonstran damai di pusat Lagos, memicu kemarahan internasional dan kerusuhan di kota terbesar Afrika itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)