Sabtu, 4 Oktober 2025

Ribuan Demonstran di Nigeria Menjarah Gudang Bantuan Logistik, Sebut Pemerintah Sembunyikan Makanan

Beredar rekaman ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Daily Mail
Ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar rekaman ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria.

Dilansir Daily Mail, gudang yang terletak di Kota Jos itu menjadi bulan-bulanan demonstran anti-pemerintah. 

Mereka menuduh pemerintah menyembunyikan bantuan makanan tersebut.

Video menunjukkan orang-orang memanjat atap gudang tersebut.

Baca juga: Penyanyi Nigeria Divonis Hukuman Mati Karena Dituduh Menista Agama Islam

Baca juga: Wonderkid Nigeria Pilih Napoli Ketimbang Manchester United Karena Sungkan pada Odion Ighalo

Mereka merusak atap logam itu, mengambil karung makanan, dan melemparkan ke arah demonstran lainnya.

Gudang Jos hanyalah satu dari serangkaian bangunan yang menjadi sasaran amuk massa di Nigeria.

Hampir sepertiga dari 36 negara bagian melaporkan tindakan serupa di tempat penyimpanan bantuan logistik.

demonstrasi di Nigeria
Ribuan Demonstran Anti-Pemerintah di Nigeria Menjarah Gudang Bantuan (Daily Mail)

Para menteri mengatakan makanan tersebut akan dibagikan untuk masyarakat yang terdampak lockdown Covid-19 dan dalam proses pendistribusian.

Namun di tengah protes anti-pemerintah ini dan insiden penembakan aktivis oleh aparat keamanan, orang-orang tidak mengindahkannya.

"Bagaimana kita bisa memiliki pemerintahan yang begitu jahat, di mana warganya sekarat karena kelaparan dan mereka menyembunyikan bahan bantuan ini dari mereka?" kata sumber France24 yang merupakan salah seorang demonstran di gudang logistik itu.

"Ada kelaparan dan kelaparan karena ada inflasi tinggi harga pangan di pasar dan tidak semua orang mampu membeli karena kurangnya lapangan kerja dan upah serta gaji yang buruk," tambahnya.

Penduduk lokal menggerebek persediaan pertanian di pusat Kota Jos pada Minggu, sehari setelah ribuan orang menjarah gudang logistik pemerintah.

Penjarahan persediaan makanan juga dilaporkan di negara bagian Taraba dan Adamawa.

Seorang demonstran lain yang ikut dalam penjarahan di Abuja, Senin lalu mengatakan: "Kami lapar. Anda (pasti) mengerti."

"Ada banyak makanan di negara ini tetapi orang-orang menderita."

"Pemerintah menipu kita dengan memarkir makanan ini. Kami tidak mencuri, itu makanan kami dan hak kami," ujar sumber tersebut.

Menurut pemerintah Nigeria, lebih dari separuh warganya terpaksa berhutang untuk bisa membeli makanan selama lockdown awal tahun ini.

Sementara 68 persen rumah tangga mengalami kerawanan pangan sedang atau parah selama Agustus, bahkan setelah lockdown mereda.

Baca juga: Kalah Main PS dan Tak Mau Bayar Taruhan, Pria Afrika Bunuh Teman di Apartemen Daerah Kebon Jeruk

Baca juga: Indonesia - Afrika Selatan Kolaborasi Meluncurkan Buku di Perayaan Hubungan Diplomatik ke 25 Tahun

penjarahan di Nigeria
Ribuan orang menggeledah dan menjarah sebuah gudang berisi bantuan logistik di Nigeria (Daily Mail)

Koalisi gubernur di negara bagian membantah tuduhan korupsi dan mengatakan pasokan makanan tersebut ditahan untuk cadangan gelombang kedua wabah Covid-19.

Namun para aktivis menilai pemerintah harus lebih transparan.

"Sekarang penting bagi pemerintah federal dan negara bagian untuk mengklarifikasi mengapa paliatif belum dicairkan, menyelidiki dan menuntut siapa pun yang terlibat dalam korupsi," kata Anietie Ewang dari Human Rights Watch.

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari pada Minggu lalu meminta 'perdamaian' saat pihak berwenang berjuang untuk menghentikan penjarahan.

Sebuah pernyataan dari kepresidenan mengatakan, Buhari mendukung penyelidikan yudisial di Lagos 'untuk memberikan keadilan bagi pengunjuk rasa damai yang kehilangan nyawa, petugas keamanan yang dibunuh' dan mereka yang kehilangan harta benda selama kerusuhan ini.

Demonstrasi damai menentang kebrutalan polisi meletus di Nigeria pada 8 Oktober dan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi elit penguasa dalam beberapa dekade.

Kekacauan meningkat setelah pasukan keamanan pada Selasa melepaskan tembakan ke arah demonstran damai di pusat Lagos, memicu kemarahan internasional dan kerusuhan di kota terbesar Afrika itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved