Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Armenia vs Azerbaijan

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Akui Jet Tempur F-16 Turki Ada di Negaranya

Menlu Rusia Sergei Lavrov mengusulkan pengamat militer Rusia ditempatkan di sepanjang garis konflik Armenia-Azerbaijan terkait gencatan senjata.

Handout / RazmInfo/Armenian Defence Ministry / AFP
Seorang prajurit Tentara Pertahanan Karabakh menembakkan artileri ke arah posisi Azeri selama pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah Nagorno-Karabakh pada 4 Oktober 2020. 

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev merespon, pasukan penjaga perdamaian mungkin dikirim ke daerah itu hanya jika Baku dan Yerevan sama-sama menyetujui keputusan tersebut.

Konflik yang telah berlangsung puluhan tahun kembali berkobar pada 27 September 2020, ketika Azerbaijan dan Armenia saling menuduh melakukan provokasi di sepanjang jalur perbatasan.

Nagorno-Karabakh, atau Artsakh, wilayah mayoritas Armenia, memproklamasikan kemerdekaan dari Azerbaijan pada 1991 setelah Baku mencabut status otonomnya.

Tindakan tersebut mengakibatkan konflik militer besar antara Baku dan Yerevan yang melanda daerah itu selama dua tahun, merenggut sedikitnya 40.000 jiwa.

Namun, pada 1994 kedua pihak sepakat untuk memulai pembicaraan damai tentang sengketa yang dimediasi OSCE Minsk Group, yang dipimpin oleh Rusia, AS, dan Prancis.

Konflik terus berlangsung di tengah kebekuan hubungan Armenia dan Azerbaijan. Nagorno-Karabakh tetap menjadi negara yang tidak diakui secara internasional, kecuali oleh Armenia.

Pemerintah Azerbaijan berusaha keras merebut kembali kontrol atas Nagorno-Karabakh, dan meminta pasukan Armenia hengkang dari Negara mereka.(Tribunnews.com/Sputniknews/Aljazeera/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved