Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu Amerika Serikat 2020

Mengaku Sangat Sehat, Trump Sebut Akan Mencium Pendukungnya di Tengah Kampanye di Florida

Selama pidatonya saat kampanye di Sanford, Florida Senin (12/10/2020), Presiden AS Donald Trump meyakinkan bahwa dirinya sudah sehat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Selama pidatonya saat kampanye di Sanford, Florida Senin (12/10/2020), Presiden AS Donald Trump meyakinkan bahwa dirinya sudah sehat.

Dilansir Newsweek, Trump mengatakan meski sempat dirawat karena Covid-19, dia sudah merasa pulih untuk berkampanye. 

Bahkan dia mengatakan akan mencium para pendukung dan orang-orang di acara itu.

Trump juga membuat sejumlah klaim yang mengejutkan.

Seperti mengatakan bahwa Meksiko akan membayar tembok perbatasan selatan, yang pada dasarnya memang ada gerbang tol di perbatasan.

Baca juga: Donald Trump Dinyatakan Sembuh, Dokter: Sudah Tidak Bisa Menularkan Covid-19

Baca juga: Presiden AS Donald Trump Menyatakan Dirinya Kini Kebal terhadap Virus Corona Covid-19

Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Namun pernyataan akan mencium semua orang di sana membuat canggung.

Sebab Trump baru satu pekan pulang dari rumah sakit Walter Reed pasca didiagnosa positif corona.

"Saya mengalaminya," kata Trump, mengacu pada infeksi virus korona

"Sekarang mereka bilang saya kebal. Saya merasa sangat kuat," kata presiden.

"Saya akan masuk ke kerumunan itu. Saya akan masuk ke sana, saya akan mencium semua orang di antara penonton itu."

"Saya akan mencium pria dan wanita cantik dan semuanya, aku akan memberimu ciuman besar," tambah Trump.

Padahal pusat akademi medis Amerika, The Mayo Clinic mengatakan berciuman dapat menularkan virus corona melalui droplet dari sistem pernapasan seseorang.

Seperti kebanyakan kampanye Trump, hampir semua suporternya tidak mengenakan masker atau jarak sosial.

Presiden AS Donald Trump melepas masker saat dia tiba di Gedung Putih sekembalinya dari Walter Reed Medical Center, tempat dia menjalani perawatan untuk Covid-19, di Washington, DC, pada 5 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump melepas masker saat dia tiba di Gedung Putih sekembalinya dari Walter Reed Medical Center, tempat dia menjalani perawatan untuk Covid-19, di Washington, DC, pada 5 Oktober 2020. (NICHOLAS KAMM / AFP)

Selama pidatonya, Trump juga mengklaim bahwa tembok perbatasan AS-Meksiko yang menjadi janji kampanyenya pada 2016, akan selesai dalam beberapa bulan lagi.

Trump juga mengatakan Meksiko yang akan membayarnya.

"Presiden Meksiko sangat hebat," tambah Trump.

"Kami mengenakan pajak perbatasan untuk mobil dan truk yang menyeberanginya. Itu akan lebih dari sekadar membayar tembok kami."

Hampir 73 juta kendaraan pribadi memasuki AS dari Meksiko pada 2019, menurut data dari Biro Statistik Transportasi, hampir 200.000 per hari.

Jika Trump memasang gerbang tol, itu juga akan menambah pajak bagi warga Amerika dengan kewarganegaraan ganda Meksiko yang tinggal di Meksiko tetapi bekerja di Amerika Serikat, menurut Reuters.

Dalam hitungan minggu, Trump akan segera mengakhiri kampanye dan menunggu hasil pemungutan suara melawan Joe Biden.

Di masa-masa ini Trump sangat ingin kembali menjalankan jadwal kampanyenya untuk mempertahankan pendukung.

Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020.
Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. (SAUL LOEB, Jim WATSON / AFP)

Baca juga: Anak Donald Trump: Ayah Saya Kehilangan Banyak Uang untuk Calonkan Diri Sebagai Presiden

Baca juga: Donald Trump Klaim Telah Sembuh Dari Covid-19

Dilansir The Guardian, jajak pendapat menunjukkan bahwa Joe Biden lebih unggul darinya dengan rata-rata 10,4 poin pada Jumat lalu. 

Trump juga kehilangan dukungan dari para lansia, kelompok paling rentan terpapar pandemi yang telah menewaskan lebih dari 214.000 orang Amerika.

Masih di hari yang sama, epidemiolog terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan bahwa kampanye besar-besaran akan mengundang masalah.

Dia memperingatkan masyarakat AS bahwa angka kasus infeksi meningkat cukup tajam saat ini.

"Kami telah melihat bahwa ketika Anda memiliki situasi pengaturan pendukung di mana ada banyak orang tanpa masker, datanya berbicara sendiri," kata Fauci.

"Itu terjadi. Dan sekarang adalah waktu yang lebih buruk untuk melakukannya, karena ketika Anda melihat apa yang terjadi di Amerika Serikat, itu sangat merepotkan."

Di sisi lain, dokter presiden menyatakan Trump sudah menjalankan tes Abbott Pharmaceutical dan hasilnya negatif.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved