Sedang Dirawat, Donald Trump Adakan Iring-iringan Buat Sapa Pendukungnya di Jalan, Berujung Kritik
Presiden AS Donald Trump yang tengah menjalani perawatan Covid-19 di rumah sakit, menyapa pendukungnya di jalan ketika dia menuju rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump yang tengah menjalani perawatan Covid-19 di rumah sakit, menyapa pendukungnya di jalan ketika dia menuju rumah sakit.
Dilansir BBC, sejak dikabarkan positif Covid-19, banyak pihak ragu dengan prospek yang dikemukakan dokter Trump.
Ini menyoal perkataan dokter bahwa presiden bisa pulang dari rumah sakit pada Senin ini.
Bahkan muncul kabar bahwa tingkat oksigennya menurun dua kali hingga presiden harus menerima perawatan steroid.
Baca: Kabar Terbaru Kondisi Donald Trump yang Positif Covid-19: Jauh Lebih Baik, Tapi Tetap Dirawat di RS
Namun pada Minggu (4/10/2020), Trump membuat terkejut publik.
Pasalnya, dia muncul di depan umum sejak diboyong ke Pusat Perawatan Walter Reed.

Dia menyapa pendukungnya yang ada di jalan selama perjalanan menuju rumah sakit.
Mengenakan masker berwarna gelap, Presiden Trump melambaikan tangan ke arah para simpatisan dari balik kaca mobil.
Insiden ini terjadi sesaat setelah dia menulis cuitan akan meninggalkan rumah sakit Walter Reed untuk melakukan kunjungan mendadak ke "patriot" di luar.
Baca: Xi Jinping dan Kim Jong Un Doakan Kesembuhan Trump Meski Presiden AS Itu Kerap Menyerang Negaranya
"Kami akan memberikan sedikit kejutan kepada beberapa patriot hebat yang kami miliki di jalan," kata Trump dalam video yang diposting tak lama sebelum dia menyapa warga di jalan.
Video yang beredar menujukkan Trump duduk di kursi penumpang.
Sedangkan ada dua pria bermasker di kursi depan.
"Presiden Trump melakukan perjalanan iring-iringan singkat di menit-menit terakhir untuk melambai kepada pendukungnya di luar dan sekarang telah kembali ke Presidential Suite di dalam Walter Reed," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan.
Sembari menambahkan bahwa presiden mengambil 'tindakan yang tepat'.
Sayangnya aksi presiden tersebut menuai kritik pedas.
"Lebih dari 205.000 orang Amerika tewas."
Baca: Donald Trump Sempat Rahasiakan Hasil Tes sebelum Umumkan Dirinya Positif Covid-19
"Kami membutuhkan kepemimpinan. Bukan operasi foto," cuit Hakeem Jeffries, ketua Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Dr James Phillips, asisten profesor kedokteran darurat di Universitas George Washington menilai, hal yang dilakukan presiden adalah 'teater politik'.
"Setiap orang di dalam kendaraan selama perjalanan Presiden yang sama sekali tidak perlu itu harus dikarantina selama 14 hari," tulis Phillips di Twitter.
"Mereka mungkin sakit. Mereka mungkin mati," tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya diketahui bahwa kondisinya lebih serius dari apa yang dilaporkan sebelum dia bertolak ke rumah sakit pada Jumat (2/10/2020).

Baca: Donald Trump Positif Covid-19, Kondisinya Mengkhawatirkan, Tapi Tim Dokter Beri Keterangan Berbeda
Baca: Joe Biden Kebut Kampanye saat Trump Terisolasi di Rumah Sakit Militer
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump mengalami gejala ringan Covid-19.
Tetapi dapat dipastikan, akhir pekan lalu, presiden menerima bantuan oksigen setelah levelnya turun dua kali dalam dua hari.
Dia diberi steroid deksametason, yang biasanya disediakan untuk kasus-kasus serius, menurut para ahli.
Namun Trump berusaha menampilkan citra bahwa dia baik-baik saja dan kuat.
Bahkan presiden mengunggah fotonya sedang bekerja dari rumah sakit dan pesan video singkat.
"Saya belajar banyak tentang Covid. Saya mempelajarinya dengan benar-benar pergi ke sekolah."
"Ini adalah sekolah yang sebenarnya. Ini bukan mari kita baca sekolah buku. Saya mengerti dan saya memahaminya. Ini hal yang sangat menarik, saya akan memberi tahu Anda tentang itu," kata Trump dalam videonya di Twitter.
Diagnosa dirinya terpapar Covid-19 pada Jumat lalu telah membalikkan kampanye pemilihan presiden yang sedang dia lakukan.
Trump akan menghadapi rivalnya dari Demokrat, Joe Biden pada 3 November mendatang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)