Konflik Armenia vs Azerbaijan
Perang Armenia-Azerbaijan, Berikut Reaksi Dunia Internasional: Amerika, Iran, Rusia hingga Turki
Armenia dan Azerbaijan menempatkan negaranya dalam perang setelah bentrokan berdarah meletus atas Nagarno-Kabarakh, wilayah yang disengketakan.
"Teheran siap menggunakan semua kemampuannya untuk membantu pembicaraan dimulai antara kedua belah pihak."
Baca: 13 Fakta Armenia, Negara di Pegunungan Kaukasus yang Berbatasan Langsung dengan Azerbaijan
Turki
Turki yang merupakan sekutu Azerbaijan, menyalahkan Armenia atas gejolak tersebut dan menjanjikan kepada Azerbaijan akan memberikan "dukungan penuh".
Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada orang-orang Armenia untuk mempertahankan masa depan yang menyeret mereka ke dalam pertempuran.

"Kami juga menyerukan kepada seluruh dunia untuk berdiri bersama Azerbaijan dalam pertempuran mereka melawan invasi dan kekejaman," tulis Erdogan di Twitter.
Sebelumnya, Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin menuduh Armenia melanggar gencatan senjata dengan Azerbaijan "dengan menyerang warga sipil".
Baca: Korban Tewas Terus Bertambah, Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua 59 Orang Meninggal
Rusia
Seruan gencatan senjata juga datang dari Rusia.
"Kami menyerukan pihak-pihak untuk segera menghentikan tembakan dan memulai pembicaraan untuk menstabilkan situasi," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin membahas gejolak militer dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan menyerukan agar "diakhirinya permusuhan".
"Pihak Rusia menyatakan keprihatinan serius atas dimulainya kembali bentrokan skala besar," kata Kremlin.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov sedang dalam pembicaraan intensif dengan mitranya dari Turki untuk kembali ke negosiasi.
Baca: Hari Kedua Armenia vs Azerbaijan Berperang, 21 Orang Dilaporkan Tewas
Jerman
Jerman juga menyerukan agar segera diadakan gencatan senjata dan mendesak kembali ke dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
"Saya menyerukan kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk segera menghentikan semua permusuhan, terutama penembakan di desa dan kota," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam sebuah pernyataan.