Minggu, 5 Oktober 2025

Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg Meninggal Dunia, Donald Trump Sebut Penggantinya Nanti juga Wanita

Donald Trump menyebut akan menunjuk seorang wanita sebagai hakim agung yang baru minggu depan, sebagai pengganti Ruth Bader Ginsburg.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
MANDEL NGAN / AFP
Ruth Bader Ginsburg berpose untuk foto resmi di Mahkamah Agung di Washington, DC pada 30 November 2018. 

Baca: Donald Trump Berharap Vaksin Covid-19 yang Tersedia untuk Setiap Warga AS Bisa Diproduksi April 2021

Donald Trump saat briefing media pada Senin (10/8/2020) sore
Donald Trump saat briefing media pada Senin (10/8/2020) sore (CNN.com)

Hal itu berpotensi membatalkan Roe v Wade, yaitu keputusan Mahkamah Agung pada tahun 1973 yang melindungi hak perempuan untuk mengakses aborsi di AS.

Dua calon konservatif telah ditunjuk sebagai kandidat potensial.

Mereka adalah Amy Coney Barrett dari Sirkuit ke-7 yang berbasis di Chicago, dan Barbara Lagoa dari Sirkuit ke-11 yang berbasis di Atlanta.

Barrett adalah seorang Katolik Roma taat yang menurut kelompok hak aborsi ia akan membatalkan keputusan penting yang melegalkan aborsi secara nasional.

Sementara Lagoa adalah orang Latin pertama di Mahkamah Agung Florida dan akan menjadi hakim termuda di Mahkamah Agung jika diangkat pada usia 52 tahun.

Soal mengapa pencalonan harus ditunda, Demokrat menyoroti penolakan Senat Republik pada tahun 2016 untuk bertindak atas calon Mahkamah Agung yang ditunjuk Presiden Barack Obama.

Antonin Scalia telah meninggal 10 bulan sebelum pemilihan tahun itu.

Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell kemudian mengatakan Senat seharusnya tidak bertindak atas calon selama tahun pemilihan.

Kali ini, McConnell telah mengubah pendiriannya dan berjanji akan segera melakukan pemungutan suara untuk mengonfirmasi calon pilihan Trump.

Baca: Terdampak Pandemi, Kekayaan Presiden AS Donald Trump Anjlok Rp 8,8 Triliun

Baca: Presiden Donald Trump Bantah Direktur CDC Soal Ketersediaan Vaksin Covid-19: Dia Melakukan Kesalahan

Dalam sebuah pernyataan yang diposting online, Obama mengatakan:

"Prinsip dasar hukum - dan keadilan sehari-hari - adalah bahwa kita menerapkan aturan dengan konsisten, dan tidak berdasarkan pada apa yang nyaman atau menguntungkan pada saat itu."

Calon presiden Joe Biden juga menyuarakan rasa frustrasinya, dengan mengatakan: "Supaya tidak ada keraguan, izinkan saya menjelaskan: para pemilih harus memilih seorang presiden, dan bahwa presiden harus memilih pengganti Hakim Ginsburg."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved