Virus Corona
Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, Israel Putuskan Lockdown Lagi
Pada Sabtu (12/9/2020), terdapat 2.715 kasus baru dilaporkan. Sejak wabah dimulai, yang menewaskan 1.108 orang.
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Israel akan menerapkan lockdown kembali pada Jumat (18/9/2020), untuk menahan penyebaran virus corona setelah gelombang kasus barunya meningkat hingga melewati 4.000 pada pekan lalu.
Melansir Reuters pada Senin (14/9/2020), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan hal itu pada Minggu, yang mana ia melanjutkan bahwa lockdown skala nasional itu akan dilangsungkan selama 3 minggu per Jumat pekan ini.
Selama lockdown, yang terjadi di musim liburan tinggi Yahudi, orang Israel harus tinggal di dalam rumah dengan tetap menjaga jarak 500 meter.
Namun, mereka tetap dapat melakukan perjalanan ke luar rumah untuk ke bekerja, yang mana akan diizinkan secara terbatas.
Sekolah dan pusat perbelanjaan akan ditutup, tetapi supermarket dan apotek tetap buka.
Baca: Anies Baswedan Pilih PSBB Jakarta, Khofifah Singgung Lockdown Lokal: Tidak sampai Satu Desa
Sektor publik akan beroperasi dengan lebih sedikit staf, tetapi kantor dan bisnis non-pemerintah tidak perlu tutup, selama mereka tidak menerima pelanggan.
Pertemuan di dalam ruangan dibatasi untuk 10 orang dan tidak lebih dari 20 orang di luar ruangan.
"Saya tahu langkah-langkah itu akan berat bagi kita semua," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Ini bukan jenis liburan yang biasa kita lakukan. Dan kita pasti tidak akan bisa merayakannya dengan keluarga besar kita," imbuhnya.
Kementerian Keuangan mengatakan lockdown akan merugikan ekonomi, yang akan jatuh ke dalam resesi setelah virus corona, diperkirakan 1,88 miliar dollar AS (Rp ).
Netanyahu, yang telah menghadapi kritik yang meningkat atas penanganannya terhadap krisis virus corona, mengatakan dia menginstruksikan menteri keuangannya untuk membuat paket ekonomi baru yang dapat membantu bisnis yang rugi karena lockdown.
Israel mengumumkan lockdown yang lebih ketat pada April lalu, ketika virus pertama kali muncul.
Setelah itu, dilaporkan kasus harian virus corona turun menjadi 2 digit di antara populasi 9 juta negara berbendera bintang daud itu.
Namun, ketika aktivitas ekonomi dibuka kembali, infeksi harian virus corona melonjak, melewati 4.000 pada pekan lalu.
Pada Sabtu (12/9/2020), terdapat 2.715 kasus baru dilaporkan. Sejak wabah dimulai, yang menewaskan 1.108 orang.