Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Marinir Muslim AS yang Bertugas Saat Serangan 9/11: Sungguh Menyayat Hati

Peringatan 19 tahun Serangan 11 September atau 9/11 mengembalikan kenangan lama bagi veteran marinir muslim AS yang bertugas waktu kejadian.

via CNN
Peringatan 19 tahun Serangan 11 September atau 9/11 mengembalikan kenangan lama bagi veteran marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas waktu kejadian. Berikut ini kisah Mansoor T Shams. marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas saat serangan 9/11. 

TRIBUNNEWS.COM - Peringatan 19 tahun Serangan 11 September 2001 atau 9/11 mengembalikan kenangan lama bagi veteran marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas saat kejadian.

Mengutip CNN, seperti kebanyakan orang yang menyaksikan insiden 9/11, Mansoor T Shams menuturkan di mana dia berada dan apa yang tengah dilakukan saat tragedi terjadi.

Mansoor T Shams adalah pendiri MuslimMarine.org dan pembicara publik.

Mansoor menjabat sebagai Term Member di Council on Foreign Relations (CFR).

"Hampir satu tahun sebelumnya, saya membuat keputusan terberat (seperti) yang dibuat setiap pemuda Amerika berusia 18 tahun," ungkapnya.

Baca: Mengenang 19 Tahun lalu, Peristiwa WTC 9/11 yang Menggemparkan Dunia

Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.(Getty Images )
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.(Getty Images ) 

Baca: Peringatan 19 Tahun Serangan 9/11 di World Trade Center, New York: 102 Menit yang Mengubah Kehidupan

"Saya mengangkat tangan untuk mendukung dan membela Konstitusi Amerika Serikat dari semua musuh asing dan domestik, serta menjadi yang terbaik bagi Amerika," tambahnya.

"Saya menjadi seorang marinir Amerika Serikat," katanya.

Ketika video Twin Tower beredar luas, seperti kebanyakan orang Amerika lain, katanya, dia juga merasa ngeri, bingung dan frustasi.

Tak satu pun marinir Amerika mengetahui apa yang tengah terjadi saat 9/11.

Namun, beberapa saat kemudian, Camp Johnson di Carolina Utara dialihkan ke mode kuncian, tutur Mansoor.

"Saya bahkan ingat salah satu NCO kami (bintara) diminta melapor ke gudang senjata untuk mendapatkan senapan M16 dan berjaga di pintu masuk pangkalan." katanya.

Semua jalan masuk ke pangkalan ditutup dan tidak ada marinir yang diizinkan keluar pangkalan.

"Saya baru berada di Korps Marinir selama setahun dan belum pernah menyaksikan yang seperti ini," ungkapnya.

Baca: Donald Trump Klaim Wabah Corona Lebih Buruk Dibanding Serangan Pearl Harbor dan 9/11

Peringatan 19 tahun Serangan 11 September atau 9/11 mengembalikan kenangan lama bagi veteran marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas waktu kejadian. Berikut ini kisah Mansoor T Shams. marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas saat serangan 9/11.
Peringatan 19 tahun Serangan 11 September atau 9/11 mengembalikan kenangan lama bagi veteran marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas waktu kejadian. Berikut ini kisah Mansoor T Shams. marinir muslim Amerika Serikat yang bertugas saat serangan 9/11. (via CNN)

Mansoor Menghadapi Situasi Sulit

Seiring berlalunya waktu, Amerika Serikat mengidentifikasi pelaku serangan berasal dari Afghanistan, yang berbatasan dengan Pakistan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved