Sabtu, 4 Oktober 2025

Imbas Topan Maysak: Pejabat Tak Bertanggung Jawab Korea Utara Kena Hukuman

Korea Utara berjanji menghukum para pejabat lokal atas Topan Maysak yang melanda pantai timur pada Rabu (2/9/2020) kemarin.

AFP
Topan Maysak: Lembaga penyiaran pemerintah KCTV menayangkan rekaman jalan-jalan yang banjir di Wonsan 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara berjanji menghukum para pejabat lokal atas Topan Maysak yang melanda pantai timur pada Rabu (2/9/2020) kemarin.

Surat kabar Partai Buruh menyalahkan pihak berwenang di kota pesisir Wonsan karena gagal mempersiapkan diri menghadapi Topan Maysak.

Laporan tersebut juga menuduh para pejabat memiliki sikap tidak bertanggung jawab.

Tetapi, surat kabar itu tidak menyebutkan berapa banyak yang hilang, terluka atau tewas, tetapi mengatakan ada "lusinan korban".

Mengutip BBC, surat kabar Partai Buruh mengklaim, para pejabat gagal mengikuti perintah yang diberikan partai berkuasa.

Baca: Pemadaman Listrik hingga 500 Penerbangan Dibatalkan Akibat Topan Heishen di Jepang

Topan Maysak: Lembaga penyiaran pemerintah KCTV menayangkan rekaman jalan-jalan yang banjir di Wonsan
Topan Maysak: Lembaga penyiaran pemerintah KCTV menayangkan rekaman jalan-jalan yang banjir di Wonsan (AFP)

Baca: Korea Utara dan Korea Selatan Bersiap Hadapi Dua Topan dalam 1 Pekan

Sebelumnya, Sabtu kemarin (5/9/2020), surat kabar Rodong Sinmun mewartakan, otoritas lokal di Wonsan diberi instruksi untuk "segera mengatur proyek untukmengidentifikasi properti yang beresiko dan mengevakuasi semua penduduk".

"Sebuah keputusan dibuat untuk menjatuhkan hukuman bagi partai, administratif, dan hukum yang berat kepada mereka yang bertanggung jawab atas korban," terang Rodong Sinum.

Lebih jauh, Editor BBC Asia Pasifik Celia Hatton melaporkan, tidak mungkin untuk memverifikasi apakah pejabat lokal mengabaikan perintah ini, atau jika mereka menjadi sasaran yang tidak adil oleh partai yang berkuasa untuk menenangkan ketidakpuasan publik.

Baca: Kim Jong Un Peringatkan Bencana Angin Topan dan Wabah Virus Corona di Korea Utara

Jembatan dan Dinding Beton Hancur karena Topan Maysak

Sementara itu, rekaman penyiar KCTV di awal pekan ini menunjukkan jembatan dan dinding beton di provinsi Kangwon hancur oleh air banjir yang tinggi.

Topan Maysak menyebabkan kerusakan di Korea Utara hanya satu pekan setelah topan lain, Topan Bavi melanda negara itu.

Korea Utara sangat rentan terhadap banjir, karena penggundulan hutan di pegunungan dan perbukitan.

Infrastrukturnya yang rusak juga berarti bahwa bencana alam menjadi tantangan tersendiri.

Topan Maysak juga melanda Korea Selatan, menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan evakuasi lebih dari 2.200 orang ke kota selatan Busan.

Baca: Kim Jong Un Peringatkan Bencana Angin Topan dan Wabah Virus Corona di Korea Utara

Baca: Diisukan Koma, Kim Jong Un Tampak Sehat Pimpin Rapat Bahas Covid-19 dan Topan

Persiapan Korea 

Lebih lanjut, baik Korea Utara dan Selatan sedang bersiap-siap saat dua badai mendekat.

Pejabat pemerintah Korea Selatan telah dikirim ke daerah-daerah yang diperkirakan terkena dampak Topan Maysak, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengumumkan dalam rilis berita Rabu.

Mengutip CNN, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik pemerintah Korea Utara melaporkan Rabu bahwa "tindakan mendesak sedang diambil untuk meminimalkan kerusakan," dengan hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan melanda berbagai bagian negara itu.

Baca: Daftar Negara yang Masih Aman dari Virus Corona, Korea Utara hingga Samoa

Topan Maysak diperkirakan akan menguat saat bergerak menuju Jepang dan Semenanjung Korea
Topan Maysak diperkirakan akan menguat saat bergerak menuju Jepang dan Semenanjung Korea (Cnn weather)

Pejabat memberikan informasi sehingga orang dapat "memahami pentingnya pekerjaan untuk mencegah kerusakan topan dan metode mengatasi krisisnya," dan mengambil tindakan segera di tempat-tempat berbahaya, menurut laporan itu.

Upaya untuk meminimalkan potensi kerusakan topan sedang dilakukan, termasuk memperbaiki atap dan memindahkan kapal ke daerah yang aman, tambah laporan itu.

Baca: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Terus Bertambah, Kebijakan Ketat Kembali Diberlakukan

200 Penerbangan Terganggu

Sebelumnya diberitakan, Topan Maysak mengganggu lebih dari 200 penerbangan di Jepang.

Negara ini sedang mempersiapkan Badai Tropis Haishen, yang diperkirakan akan membawa gelombang tinggi dan hujan lebat ke Kyushu selama akhir pekan, lapor penyiar publik Jepang NHK.

Kota Saiki, di Prefektur Oita Kyushu, telah memperingatkan lebih dari 30.000 rumah tangga untuk bersiap-siap untuk evakuasi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved