Selasa, 30 September 2025

Australia Alami Resesi Akibat Pandemi, PM Scott Morrison Sebut Resesi Hancurkan Negaranya

Australia telah jatuh ke dalam jeratan resesi untuk pertama kali, selama lebih dari 28 tahun terakhir.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Twitter Perdana Menteri Australia Scott Morrison
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan 'darurat biosekuriti' pada Rabu (18/3/2929). 

Lockdown terjadi di Victoria negara bagian terbesar menurut populasi, dan perbatasan internasional ditutup.

Sebanyak satu juta orang kehilangan pekerjaan sejak Maret dan seluruh bagian ekonomi ditutup.

Padahal, pemerintah telah menyuntikkan stimulus sebesar 300 miliar dolar Australia (setara Rp 162 miliar).

Bank sentral juga memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,25 persen pada Maret tetapi angka terbaru, yang lebih buruk dari yang diharapkan, dapat menambah tekanan untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Berikut 5 negara maju yang tak bisa selamat dari ancaman resesi akibat pandemi Covid-19:

1. Amerika Serikat

Dikutip dari Kompas.com, negara yang telah mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi adalah Amerika Serikat.

Negeri Paman Sam ini mencatat pertumbuhan minus hingga 32,9 persen pada kuartal II-2020.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.
Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Makin parahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II lantas menyeret negeri adidaya itu dalam fase resesi, usai mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar minus 5 persen pada kuartal I-2020.

Tercatat, kontraksi terjadi karena adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.

2. Jerman

Perekonomian Jerman mengalami kontraksi paling tajam pada kuartal II-2020.

Ini menyusul pertumbuhan ekonomi minus yang telah dialami Jerman pada kuartal I-2020.

Kantor Statistik Federal Jerman menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jerman minus 10,1 persen pada kuartal II-2020.

Baca: Di Jurang Resesi, Ekonom Senior Ini Sarankan Jokowi Siapkan Rencana Jangka Panjang 25 Tahun

Adapun pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan minus 2 persen.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved