Australia Alami Resesi Akibat Pandemi, PM Scott Morrison Sebut Resesi Hancurkan Negaranya
Australia telah jatuh ke dalam jeratan resesi untuk pertama kali, selama lebih dari 28 tahun terakhir.
Lockdown terjadi di Victoria negara bagian terbesar menurut populasi, dan perbatasan internasional ditutup.
Sebanyak satu juta orang kehilangan pekerjaan sejak Maret dan seluruh bagian ekonomi ditutup.
Padahal, pemerintah telah menyuntikkan stimulus sebesar 300 miliar dolar Australia (setara Rp 162 miliar).
Bank sentral juga memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,25 persen pada Maret tetapi angka terbaru, yang lebih buruk dari yang diharapkan, dapat menambah tekanan untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Berikut 5 negara maju yang tak bisa selamat dari ancaman resesi akibat pandemi Covid-19:
1. Amerika Serikat
Dikutip dari Kompas.com, negara yang telah mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi adalah Amerika Serikat.
Negeri Paman Sam ini mencatat pertumbuhan minus hingga 32,9 persen pada kuartal II-2020.

Makin parahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II lantas menyeret negeri adidaya itu dalam fase resesi, usai mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar minus 5 persen pada kuartal I-2020.
Tercatat, kontraksi terjadi karena adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.
2. Jerman
Perekonomian Jerman mengalami kontraksi paling tajam pada kuartal II-2020.
Ini menyusul pertumbuhan ekonomi minus yang telah dialami Jerman pada kuartal I-2020.
Kantor Statistik Federal Jerman menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jerman minus 10,1 persen pada kuartal II-2020.
Baca: Di Jurang Resesi, Ekonom Senior Ini Sarankan Jokowi Siapkan Rencana Jangka Panjang 25 Tahun
Adapun pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan minus 2 persen.