Australia Alami Resesi Akibat Pandemi, PM Scott Morrison Sebut Resesi Hancurkan Negaranya
Australia telah jatuh ke dalam jeratan resesi untuk pertama kali, selama lebih dari 28 tahun terakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Australia telah jatuh ke dalam jeratan resesi untuk pertama kali, selama lebih dari 28 tahun terakhir.
Diketahui, negara kanguru ini bergabung dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.
Mereka mencatat dua perempat penurunan berturut-turut setelah pandemi virus corona menghancurkan ekonomi dunia.
Dikutip dari Sky News, angka resmi menunjukkan produk domestik bruto (PDB) menyusut dengan rekor 7 persen pada kuartal kedua, setelah penurunan 0,3 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Australia terakhir mengalami resesi pada 1991.

Baca: Ada Pandemi Corona, 9 Negara Ini Mengalami Resesi
Tidak seperti kebanyakan negara maju, Australia sempat lolos dari keterpurukan selama krisis keuangan global tahun 2008.
Namun kini negara tersebut tidak lepas dari jeratan resesi akibat pandemi Covid-19.
"Krisis ini tidak seperti yang lain. Negara hari ini mengonfirmasi dampak buruk pada ekonomi Australia dari Covid-19."
"Rekor pertumbuhan ekonomi kami selama 28 tahun berturut-turut sekarang telah secara resmi berakhir," ujar Anggota Parlemen Australia, Josh Frydenberg.

Bahkan Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada parlemen, resesi ini menghancurkan Australia.
"Ini adalah hari yang menghancurkan bagi Australia," tuturnya.
Kendati demikian, penurunan ekonomi Australia dinilai masih lebih baik ketimbang mayoritas negara maju lainnya.
Inggris mengalami kemerosotan 20,4 persen dan menjadi yang terparah di antara negara-negara maju.
Prancis mengalami kemerosotan sebanyak 14 persen, sedangkan ekonomi AS menyusut 9,1 persen.
Australia menghadapi tekanan lebih lanjut pada kuartal saat ini.
Baca: 10 Negara dari Asia hingga Eropa yang Alami Resesi Akibat Pandemi Covid-19, Indonesia Akan Menyusul?