Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Lebanon Pilih Mustapha Adib sebagai Perdana Menteri Baru yang Gantikan Hassan Diab

Mustapha Adib telah terpilih untuk membentuk pemerintahan baru di Lebanon, satu bulan setelah terjadi kekacauan akibat ledakan di Beirut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
JOSEPH EID / AFP
Perdana Menteri Lebanon Mustapha Adib berbicara selama konferensi pers di istana presiden di Baabda, timur Beirut, pada 31 Agustus 2020. 

Setelah penunjukannya oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, Adib berkata:

"Kesempatan bagi negara kita kecil dan misi yang saya terima didasarkan pada semua kekuatan politik yang mengakui itu."

Adib mengatakan dia akan membentuk kabinet ahli dan bekerja dengan parlemen untuk menempatkan negara pada jalur perbaikan dan untuk mengakhiri drainase keuangan, ekonomi dan sosial yang berbahaya.

Pidato Hassan Diab Umumkan Pengunduran Diri

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri kabinetnya pada 10 Agustus 2020 lalu.

"Saya hari ini menyatakan pengunduran diri dari pemerintahan," ujarnya saat konferensi pers di istana presiden pada Senin (10/8/2020).

Pengumuman itu datang setelah beberapa anggota kabinetnya yang beranggotakan 20 orang mengumumkan pengunduran diri mereka secara pribadi.

Baca: Lebanon Potensial Terancam Menuju Negara Gagal

Baca: Pakar Bahan Peledak Klaim Ledakan Beirut Disebabkan Misil Militer karena Hal Ini

Menjelang pengumuman Diab, beberapa anggota parlemen juga mengundurkan diri, menurut Associated Press.

Gambar selebaran yang disediakan oleh agen foto Lebanon Dalati and Nohra pada 10 Agustus 2020 menunjukkan Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri pemerintahnya di tengah kemarahan warga atas ledakan mematikan pelabuhan di Beirut.
Gambar selebaran yang disediakan oleh agen foto Lebanon Dalati and Nohra pada 10 Agustus 2020 menunjukkan Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri pemerintahnya di tengah kemarahan warga atas ledakan mematikan pelabuhan di Beirut. (Handout / DALATI AND NOHRA / AFP)

"Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak bencana yang disembunyikan," kata Diab pada konferensi persnya, Washington Post melaporkan.

"Itulah mengapa saya mengumumkan pengunduran diri saya hari ini."

"Semoga Allah melindungi Lebanon. Semoga Allah melindungi Lebanon. Semoga Allah melindungi Lebanon."

Menurut AP, Diab menyalahkan ledakan itu terjadi akibat adanya korupsi sebelum ia menjabat.

"Seharusnya mereka (kelas politik) malu pada diri sendiri karena korupsi mereka yang menyebabkan bencana yang tersembunyi selama tujuh tahun ini," ujarnya.

Pengunduran diri dalam kabinet pemerintah dimulai pada hari Minggu ketika menteri informasi dan lingkungan mengundurkan diri, dan beberapa lainnya mengikuti, Reuters melaporkan.

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'. (STR / AFP)

Pengunduran diri massal di pemeritahan Lebanon ini terjadi setelah ledakan 4 Agustus di Beirut yang menewaskan sedikitnya 160 orang dan mencederai 6.000 lainnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved