Afghanistan Dilanda Banjir Bandang, 86 Orang Tewas dan 106 Warga Hilang
Juru bicara provinsi Parwan, Waheeda Shakar Rabu mengklaim, jumlah korban bisa jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.
TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang menggulung provinsi Parwan, Afghanistan, Rabu (26/8/2020).
Wakil juru bicara gubernur mengatakan, sekira 86 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang terluka.
CNN melaporkan, pejabat di Kementerian Manajemen Bencana menagtakan, hujan lebat awal pekan ini yagn memicu banjir bandang di Parwan.
Reuters menerangkan, Parwan merupakan wilayah yang berbatasan dengan kabul.
Lusinan rumah dan kendaraan hancur, sejumlah kendaraan juga dilaporkan tergulung banjir.
Baca: Kerugian Akibat Banjir Bandang di Wilayah Masamba dan Radda, Luwu Utara Ditaksir Rp 8 Triliun
Baca: Kisah Penyintas Afghanistan Ata Taj Mohammad Kamran di Sidang Penembakkan Masjid Selandia Baru

Juru bicara provinsi Parwan, Waheeda Shakar Rabu mengklaim, jumlah korban bisa jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Dia menambahkan, polisi dan tim penyelamat sudah diterjunkan ke lokasi banjir untuk membantu warga Parwan.
Baca: Afghanistan Adakan Pertemuan Besar untuk Putuskan Nasib 400 Tahanan Taliban
Lebih dari 1.500 Rumah Hancur
Lebih jauh, para pejabat mengatakan, lebih dari 1.500 rumah di Ibu Kota Kabul utara hancur.
Diperkirakan, banyak orang masih belum ditemukan.
Baca: Penjara di Afghanistan Diserbu ISIS: 29 Orang Meninggal, 1.000 Tahanan Coba Melarikan Diri
Banjir Bandang Juga Melanda Delapan Provinsi Lainnya
Seorang juru bicara Kementerian Manajemen Bencana mengatakan, banjir juga melanda delapan provinsi utara negara itu.
Dia menambahkan, perubahan iklim memperburuk banjir yang melanda Parwan.
Selama berabad-abad, pertanian di Asia Selatan bergantung pada musim hujan tahunan, yang berlangsung dari sekitar bulan Juni hingga September.

Baca: ISIS Serang Penjara di Afghanistan, 29 Orang Meninggal, 1.000 Tahanan Mencoba Melarikan Diri
Tapi hujan lebat dan banjir di kawasan itu, termasuk di India, Pakistan, Bangladesh, Nepal dan Afghanistan - juga menyebabkan kehancuran dan kerusakan miliaran dolar setiap tahun.
BBC melaporkan, bagian utara dan timur Afghanistan sering mengalami hujan lebat selama bulan-bulan musim panas, yang menyebabkan banjir.
Awal bulan ini, 16 orang, kebanyakan anak-anak, tewas ketika banjir bandang melanda sebuah desa di provinsi timur Nangarhar.
Baca: Rusia Dituding Tawarkan Hadiah pada Taliban untuk Bunuh Pasukan AS di Afghanistan
Tanggapan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Masih mengutip BBC, Istana Kepresidenan menyampaikan tanggapan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melalui pernyataan.

Ashraf Ghani telah memerintahkan bantuan darurat untuk diberikan kepada para korban.
Banyak orang yang selamat membutuhkan makanan dan tempat tinggal, tambahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)