Sabtu, 4 Oktober 2025

Diisukan Jadi Pengganti Kim Jong Un, Ahli Sebut Korut Bisa Lebih Buruk Jika Dipimpin Kim Yo Jong

Para ahli menyebut Kim Yo Jong (32) tampak siap untuk mengambil kendali kekuasaan di tengah klaim Kim Jong Un kini dalam kendisi koma berbulan-bulan.

LUONG THAI LINH / POOL / AFP
Adik pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Kim Yo Jong memegang buket bunga selama upacara penyambutan di Istana Presiden di Hanoi pada 1 Maret 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Para ahli menyebut adik diktator Korea Utara Kim Jong Un akan menjadi pemimpin paling brutal di negara tertutup itu jika dia menggantikan sang kakak berkuasa.

New York Post melaporkan, para ahli menyebut Kim Yo Jong (32) tampak siap untuk mengambil kendali kekuasaan di tengah klaim Kim Jong Un kini dalam kendisi koma berbulan-bulan.

"Saya belum melihat bukti apapun, indikasi bagaimana dia akan memerintah, tapi spekulasi saya, mengingat reputasi dan sejarah keluarga adalah bahwa dia akan memerintah dengan tangan besi," kata pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS David Maxwell.

Baca: Korea Utara Luncurkan Website Baru di Tengah Rumor Kematian Kim Jong Un

Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Kim Yo Jong Sang Adik Ambil Alih Kekuasaan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 (Korea Summit Press Pool / AFP)

Maxwell, yang ikut menulis rencana kontingensi asli Pentagon 1999 dengan Korea Selatan untuk runtuhnya rezim Utara, mencatat ada spekulasi luas bahwa Kim Jong Un "akan lebih terbuka dengan dunia luar" ketika dia menggantikan ayahnya, Kim Jong ll pada 2011 lalu.

“Itu belum terbukti,” kata Maxwell, yang sekarang menjabat sebagai rekan senior di Yayasan Pertahanan Demokrasi.

"Saya pikir kita harus berasumsi bahwa setiap penerus lebih buruk dari yang terakhir," tambahnya.

Spekulasi Kondisi Kesehatan Kim Jong Un

Lebih jauh, Maxwell juga mencatat bahwa laporan mengenai kesehatan Kim Jong Un "berasal dari spekulasi dari seorang mantan diplomat", Chang Song-min.

Kemudian, mantan ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, menambahkan, "Kami belum melihat bukti apapun bahwa sesuatu telah terjadi".

New York Post melaporkan, Sung-Yoon Lee, seorang profesor di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts, juga dengan tegas menolak klaim tersebut.

Baca: Kurangi Stress, Kim Jong Un Dikabarkan Beri Lebih Banyak Tanggung Jawab kepada Adiknya, Kim Yo Jong

Baca: Konflik di Korea: Gerakan Politik Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Lebih Kuat, Ini Kiprahnya

Lee menyebutnya sebagai "pengulangan pernyataan palsu yang pertama kali muncul pada bulan April ketika pemimpin tertutup itu menghilang dari pandangan publik selama tiga minggu".

"Pada saat yang sama, jelas ada rencana darurat yang disiapkan sejak awal Maret untuk memperkuat kredensial Kim Yo Jong," katanya.

Kim Yo Jong Dikenal Ambisius

Lebih jauh, Lee mendeskripsikan Kim Yo Jong sebagai sosok yang "ambisius dan cerdas,".

Dia menambahkan bahwa dia "benar-benar memancarkan cahaya feminin yang lebih lembut pada fasad brutal rezimnya."

Tetapi jika Kim Yo Jong benar-benar mengambil alih kekuasaan, kata Lee, sifat rezim "menuntut dia menjadi kejam, terutama dalam beberapa tahun pertama."

Katanya, menjadi kejam memang diperlukan Kim Yo Jong untuk membangun kredibilitasnya.

"Cara baginya untuk mendapatkan rasa hormat, bukanlah dengan bersikap baik tetapi menjadi diktator yang kejam bagi rakyatnya dan menjadi ancaman nuklir yang dapat dipercaya bagi AS," katanya .

“Dia mungkin membuktikan dirinya lebih galak dan lebih kejam daripada saudara laki-laki, ayah, atau kakeknya," tambahnya.

Baca: Kim Yo Jong Kerap Muncul, Analis Memprediksi Adik Kim Jong Un akan Segera Duduki Posisi Lebih Tinggi

Baca: Media Korea Utara Ejek Korea Selatan setelah Kim Yo Jong Kritik Hubungan Korea Selatan-AS

Secara terpisah, Victor Cha, yang merupakan direktur urusan Asia di Dewan Keamanan Nasional selama pemerintahan. dari mantan Presiden George W Bush juga menyampaikan tanggapannya.

"Kim Yo Jong tampaknya adalah seorang garis keras di Korea Selatan dan Amerika Serikat" dan "tidak ada tanda-tanda dirinya sebagai seorang reformis," kata Cha.

Peluncuran Rudal...

Lebih lanjut, kemungkinan, pergantian kekuasan dari Kim Jong ke Kim Yo Jong diramalkan akan disertai dengan peluncuran rudal atau provokasi lain untuk membangun kredibilitas di tingkat internasional mau pun dalam negeri.

"(Tujuannya) untuk membuat orang-orang yang setia kepadanya di posisi-posisi kunci,” kata Cha, yang kini menjadi penasihat senior dan ketua Korea di Pusat Kajian Strategis dan Internasional.

Baca: Lebih Vokal Ancam Korea Selatan, Kim Yo Jong Diyakini Ingin Perkuat Posisi dan Pencapaian

Baca: Angkatan Darat AS Klaim KorUt Miliki 60 Bom Nuklir hingga 5000 Ton Persedian 20 Jenis Senjata Kimia

Kim Yo Jong Mendapat Sorotan Sejak Awal Tahun

Pada bulan April, sebuah laporan dari Layanan Riset Majelis Nasional Korea Selatan mengatakan, "Sejak awal tahun ini, Yo-jong telah menerima sorotan untuk peran aktifnya, termasuk mengumumkan pesan resmi ke Korea Selatan dan AS, menggantikan Jong-un."

Sementara itu, Maxwell mengatakan tidak mungkin Kim Yo Jong berada di belakang penangkapan anjing peliharaan dari elit Pyongyang yang dilaporkan awal bulan ini.

"Jika (Kim Jong Un) masih hidup, saya yakin dia membuat keputusan dan dia tidak bertindak sendiri karena sistem tidak mengizinkannya," katanya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved