Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Setelah Mengalami Ledakan Dahsyat, Lebanon Catat Rekor Jumlah Kasus Covid-19 Harian Tertinggi

Lebanon mencatat rekor jumlah kasus COVID-19 harian tertinggi, setelah mengalami ledakan dahsyat pada Selasa (4/8/2020) lalu.

Penulis: Inza Maliana
AFP/Patrick Baz
Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz 

Menurut laporan, setidaknya 15 fasilitas medis, termasuk tiga rumah sakit besar, mengalami kerusakan parah akibat ledakan itu.

Penilaian terhadap 55 pusat kesehatan di Beirut menunjukkan, hanya 47 persen saja yang masih dapat memberikan layanan rutin secara penuh.

Kisah paramedis yang jadi korban Ledakan

Sampai saat ini suasana duka masih menyelimuti Lebanon pasca ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut.

Satu di antara korban meninggal adalah seorang paramedis bernama Sahar Fares.

Kala itu, Sahar Fares tengah berjibaku menghadapi kebakaran sebab tergabung dalam tim pemadam kebakaran sebagai paramedis.

Dengan berlinang air mata, ibunda Sahar Fares menyebut tidak akan pernah bisa memaafkan orang yang bertanggung jawab atas kematian putrinya.

Sahar Fares
Sahar Fares, salah satu paramedis yang menjadi korban tewas dalam ledakan pertama terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon.

Baca: Buntut Ledakan di Beirut, Kini Giliran Menteri Lingkungan Lebanon Mundur

"Apa yang bisa saya katakan? Ini kerugian yang sangat besar. Seharusnya, kami bisa bersenang-senang di rumah, dia dan saudara-saudaranya, tertawa dan bercanda. Itu kerugian yang sangat besar."

"Apa pun yang mereka lakukan di Lebanon, apa gunanya bagi saya? Putri saya telah berada di puncak hidupnya. Saya membesarkannya selama 26 tahun hanya untuk pergi dalam satu malam."

"Apa yang bisa saya lakukan? Semoga Tuhan tidak mengampuni mereka atas apa yang mereka lakukan," ujar ibunya, dikutip dari Sky News, Senin (10/8/2020).

Sahar merupakan satu di antara orang yang pertama hadir di tempat kejadian, sebelum ledakan kedua terjadi.

Sahar Fares 1
Keluarga Sahar Fares, salah satu paramedis pertama yang menjadi korban tewas dalam ledakan pertama terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon. Kakaknya Maria dan sang suami, serta ayahnya.

Baca: Sebelum Terjadi Ledakan di Beirut Lebanon, Sejumlah Otoritas Rupanya Sudah Beri Peringatan 10 Kali

Mereka pikir, panggilan itu lebih dari sekadar panggilan tugas rutin, tapi tidak terlalu berbahaya.

Hingga akhirnya, mereka tidak akan pernah menyangka tengah bergegas menuju ledakan yang sekuat gempa bumi.

Semua petugas pemadam kebakaran dan paramedis di tempat kejadian tidak memiliki kesempatan.

Keluarga besarnya pun telah berkumpul untuk berduka dan memberikan penghormatan kepada Sahar.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved