Setelah AS dan India, Giliran Jepang akan Larang TikTok, Bagaimana dengan Indonesia?
Grata mengatakan Indonesia tidak akan serta merta melakukan tindakan serupa seperti negara lain.
TRIBUNNEWS,COM, TOKYO - Setelah Amerika Serikat (AS) dan India, giliran Jepang dikabarkan akan melarang TikTok di negaranya.
Namun China bereaksi keras atas rencana Jepang itu.
China bahkan telah memperingatkan Jepang bahwa larangan pada aplikasi video pendek TikTok yang berbasis di Beijing akan memiliki "dampak besar" pada hubungan bilateral.
Hal tersebut dikatakan penyiar TBS yang dikutip Reuters pada hari Jumat (7/8/2020), dari sumber pemerintah Jepang yang tidak disebutkan namanya.
Sekelompok anggota parlemen di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang telah memutuskan untuk mendorong langkah-langkah untuk membatasi aplikasi karena kekhawatiran data dapat berakhir di tangan pemerintah China.
Baca: Viral Video TikTok Mahasiswi Dikejar-kejar Anjing Saat Berangkat Kuliah, Begini Cerita Lengkapnya
Kementerian luar negeri Jepang belum bersedia berkomentar.
Pemerintah belum mengatakan sedang mempertimbangkan untuk melarang aplikasi tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Kamis larangan penggunaan aplikasi TikTok.
Bahkan ketika ByteDance sedang menegosiasikan dengan Microsoft Corp kemungkinan akuisisi untuk aplikasi berbagi video tersebut.
Sebelumnya, para pejabat keamanan AS telah mengungkapkan kekhawatiran kalau aplikasi milik perusahaan China ByteDance tersebut bisa digunakan untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.
Aplikasi populer itu memiliki hingga 80 juta pengguna aktif dalam sebulan di Amerika, dan larangan ini bisa menjadi pukulan telak bagi ByteDance.
"Sejauh menyangkut TikTok, kami akan melarang mereka dari Amerika Serikat," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.
Baca: Donald Trump Sebut Akan Blokir TikTok, Netizen di Twitter Bereaksi dengan Meme
Tidak jelas apakah Trump memiliki kekuasaan untuk melarang TikTok, bagaimana larangan itu akan ditegakkan, dan tantangan hukum apa yang akan dihadapi.
Microsoft berkali-kali dilaporkan bernegosiasi untuk membeli aplikasi tersebut dari ByteDance, tapi Trump tampak menimbulkan keraguan kalau kesepakatan seperti itu akan diizinkan untuk tercapai.
Jika memang digolkan, berbagai laporan mengatakan kesepakatan itu akan meliputi ByteDance menggugurkan operasi TikTok di AS.