Jumat, 3 Oktober 2025

Mantan Anggota Intelijen Arab Saudi Tuduh Pangeran MBS Kirim Tim Pembunuh untuk Habisi Dirinya

Dalam dokumen yang diajukan di pengadilan Amerika Serikat, mantan anggota intelijen sebut Muhammad bin Salman kirim tim pembunuh untuk menghabisinya.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
answers africa
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Al-Baghdadi Tewas, Putra Mahkota Arab Saudi Ucap Selamat ke Trump - Dalam dokumen yang diajukan di pengadilan Amerika Serikat, mantan anggota intelijen sebut Muhammad bin Salman kirim tim pembunuh untuk menghabisinya. 

Dalam gugatan diterangkan Pasukan Harimau berusaha untuk masuk ke Kanada secara diam-diam.

Mereka berusaha untuk menghindari deteksi keamanan di perbatasan Kanada dengan masuk jalur lain.

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud - Tuduhan yang dilayangkan kepada MBS tertulis dalam sebuah dokumen yang diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud - Tuduhan yang dilayangkan kepada MBS tertulis dalam sebuah dokumen yang diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat. (BUTCOIN NEWS)

Kemudian, gugatan itu lebih jelas menuduh Kepala Kantor Pribadi dan Direktur Eksekutif Yayasan Pangeran MBS (MiSK), Bader Alasaker.

MiSK merupakan sebuah organisasi amal milik MBS yang bertujuan untuk mengembangkan pemuda Saudi.

Tujuannya, agar para pemuda mampu untuk berkontribusi pada ekonomi masa depan Saudi melalui berbagai sektor, seperti pendidikan, media digital dan kreatif, teknologi, budaya, serta seni.

MiSK dikenal karena sering mengirim siswa Saudi ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat melalui beasiswa.

Baca: Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Jemaah Haji Ilegal di Arab Saudi

Baca: Pejabat PBB Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Terlibat Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Bader Alasaker dituduh telah mengembangkan sebuah jaringan 'agen rahasia'.

Para agen telah disebar dan menargetkan individu tertentu yang melemahkan MBS di Amerika Serikat.

Dalam gugatan, Saad al-Jabri mengatakan ada seseorang yang telah melakukan pengawasan di apartemennya.

Peristiwa itu terjadi di Apartemen Mandarin Oriental, Boston, Massachusetts sekira bulan September 2017.

Sosok itu diketahui berusaha untuk memasuki kediaman Saad al-Jabri di sana.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz (IST/AFP-SPA)

Saad al-Jabri adalah seorang warga negara ganda dari Saudi dan Malta.

Ia menjelaskan rencana pembunuhan oleh Pasukan Harimau akhirnya gagal untuk dilakukan.

Pasalnya, Pasukan Harimau gagal untuk meyakinkan agen Badan Perbatasan Kanada bahwa mereka tak saling mengenal satu sama lain.

Gugatan itu juga menegaskan bahwa MBS telah memerintahkan dua anak Saad al-Jabri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved