Kamis, 2 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Kolonel yang Tewas Misterius Pernah Minta Pindahkan Amonium Nitrat dari Pelabuhan Beirut

ledakan akibat 2.750 ton amonium nitrat itu telah menewaskan 135 orang dan 5.000 lainnya luka-luka.

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/STR
Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR 

Pemerintah Lebanon telah meminta dukungan bantuan dari komunitas internasional.

Ledakan di pelabuhan Beirut itu juga mengakibatkan 250 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Dalam pidato Nasionalnya, Presiden Lebanon menegaskan, pemerintah "bertekad untuk menyelidiki dan mengekspos apa yang terjadi sesungguhnya sesegera mungkin.

Aoun berjanji, penyelidikan dan hasilnya akan terungkap secara transparan.

Demikian ia menegaskan dalam pertemuan darurat menteri kabinet pada Rabu (5/8/2020),

Dia juga memohon kepada negara lain untuk mempercepat bantuan ke Lebanon, yang sudah bergulat dengan krisis ekonomi.

Aoun tegaskan, mereka yang bertanggung jawab akan berhadapan dengan hukum.

"Mereka yang bertanggung jawab akan diberi hukuman paling berat," tulis Aoun dalam akun Twitter kepresidenan.

Aoun mengatakan keadaan darurat selama dua pekan harus diumumkan atas insiden ledakan besar yang hingga saat ini masih diselidiki asal-muasalnya.

Status darurat ini dirasa tepat menyusul besarnya dampak yang dirasakan di sepenjuru Beirut, bahkan hingga area pinggiran ibu kota ini. (Al-Arabiya/Reuters/Al Jazeera/BBC/CNN/AFP/AP/Channel News Asia/NYTimes)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved