Ledakan di Beirut
Update Ledakan di Beirut: Jumlah Korban Tewas & Luka-luka Bertambah, Pejabat Pelabuhan Jadi Tahanan
Update ledakan di Beirut, Lebanon, jumlah korban tewas dan luka-luka jadi bertambah.
Penerapan awal ini akan membantu menentukan dukungan Inggris dapat terarahkan dengan baik.
Tim ahli pencarian dan pertolongan, anjing penyelamat dan petugas medis siap siaga jika diperlukan.
Inggris juga menjanjikan paket bantuan segera untuk Libanon hingga £ 5 juta (sekitar Rp 72 miliar).

Baca: Akibat Ledakan di Beirut, Pemerintah Lebanon Sebut Kerugian Capai Rp 218 Triliun
"Kami siap dan sekarang siap untuk mengirimkan ahli medis, bantuan kemanusiaan sebesar £ 5 juta, ahli pencarian dan penyelamatan."
"Kami juga memiliki kapal survei Angkatan Laut Kerajaan di daerah yang dapat dikerahkan untuk membantu menilai kerusakan pelabuhan," ujar Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
Disisi lain, HMS Enterprise juga sedang dikerahkan dan akan membantu memetakan dasar laut untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh ledakan tersebut.
Ia juga mengidentifikasi rute masuk dan keluar pelabuhan yang aman untuk membantu rekonstruksi.
Kesaksian WNA di Beirut
Sementara itu, seorang wanita Inggris yang tinggal di Beirut membenarkan kesaksiannya atas ledakan ini.
Ia menggambarkan melihat "awan merah menyala dan asap" setelah sebuah ledakan mengguncang kota itu.
Claire Malleson, dari Dorset, telah bekerja untuk Universitas Amerika di Beirut selama dua tahun, sedang jogging di sekitar kampus pada saat itu.
"Saya baru saja merasakan ledakan besar ini, saya pikir itu ada di suatu tempat di kampus karena rasanya jauh lebih dekat daripada tiga mil jauhnya."
"Aku bisa melihat kerusakan pada bangunan di dekatku dan awan merah bercahaya dan segumpal asap."

Baca: Lebanon Diragukan Mampu Atasi Dampak Ledakan, Butuh Keterlibatan Internasional
"Aku tidak bisa bergerak, aku terpaku di tempat."
"Pikiran pertama saya adalah pergi menelepon orang tua saya, kalau-kalau mereka melihat berita. Saya menemukan jalan kembali ke salah satu apartemen kampus."
Menurutnya, saat itu semua orang berjalan dalam keadaan linglung.
Begitu ia sampai di dekat gedung-gedung kampus, ia menyaksikan adanya kepanikan.
Ia menjelaskan, semua orang mengatakan mereka merasa guncangan seperti gempa bumi sebelum ledakan terjadi.
(Tribunnews.com/Maliana)