Virus Corona
Kisah Penyintas Covid-19 saat Tersadar setelah Transplantasi Paru-paru: Tidak Kenal Tubuhnya Sendiri
Wanita 28 tahun asal Chicago menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang mendapatkan transplantasi paru-paru karena virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Wanita 28 tahun asal Chicago menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang mendapatkan transplantasi paru-paru karena virus corona.
Di hadapan para wartawan Kamis (30/7/2020) lalu, Mayra Ramirez menceritakan kisahnya menderita penyakit yang hampir merenggut nyawanya itu.
Paru-paru Mayra Ramirez sangat rusak akibat virus corona.
Satu-satunya pilihan agar ia bisa selamat adalah dengan melakukan transplantasi paru-paru ganda.
Baca: Pelawak Polo Dirawat di Ruang ICU karena Infeksi Paru-paru, Sahabat-Sahabatnya Kirim Donasi
Baca: Infeksi Paru-Paru Kembali Kambuh, Keluarga Pastikan Polo Tak Kembali Merokok
Prosedur ini terbilang jarang.
Menurut Associated Press, hanya ada beberapa pasien Covid-19 di China dan Eropa yang mengalami kondisi yang sama.

Ramirez mengatakan kepada wartawan bahwa hal terakhir yang diingatnya adalah ia memberi tahu dokternya bahwa ia ingin ibu dan kakak perempuannya yang membuat keputusan medis untuknya.
Itu adalah pada bulan April lalu.
Hal berikutnya yang diingatnya adalah bangun dengan dengan perasaan gelisah pada pertengahan Juni setelah operasi.
"Saya memandang diriku sendiri dan tidak bisa mengenali tubuhku," katanya.
"Saya tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memproses apa yang sedang terjadi."
"Yang saya tahu adalah bahwa saya ingin minum."
Ramirez berbicara kepada wartawan dari Rumah Sakit Northwestern Memorial Chicago, bersama dengan pasien kedua yang menjalani transplantasi paru-paru ganda, Brian Kuhns yang berusia 62 tahun.
Dokter Ramirez dan Kuhns mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan ada yang selamat jika transplantasi tidak dilakukan.
"Transplantasi paru-paru bukanlah pilihan bagi semua pasien COVID-19, tetapi prosedur ini menawarkan kesempatan hidup bagi beberapa pasien yang kritis," ujar Dr. Ankit Bharat, seorang ahli bedah toraks dan direktur bedah dari Northwestern Medicine Lung Transplant Program.
