Virus Corona
Vietnam Deteksi Infeksi Virus Corona Lewat Transmisi Lokal, Kasus Pertama Sejak April
Vietnam mendeteksi kasus infeksi virus corona yang ditransmisikan secara lokal, pertama kali sejak April 2020 kemarin.
TRIBUNNEWS.COM - Vietnam mendeteksi kasus infeksi virus corona yang ditransmisikan secara lokal, pertama kali sejak April 2020 kemarin.
Menanggapi kasus baru ini, pemerintah Vietnam mengevakuasi 80.000 orang dari kota Da Nang.
Mengingat ada 15 kasus baru yang dicatat, langkah-langkah pencegahan Covid-19 pun dilaksanakan.
Mengutip The Guardian, Vietnam pernah mendapat pujian atas tindakan cepat dalam membendung penyebaran Covid-19.
Baca: Ada 3 Kasus Baru Covid-19, Vietnam akan Evakuasi 80 Ribu Orang dari Danang
Baca: Sempat Bebas Corona Selama 3 Bulan, Vietnam Kini Catat 1 Kasus Baru Covid-19

Sejak April, kehidupan warga Vietnam juga kembali normal.
Namun, pada Sabtu (25/7/2020) pria berusia 57 tahun dinyatakan positif Covid-19.
Langkah Jarak Sosial hingga Gunakan Masker di Tempat Umum
Lebih lanjut, menanggapi kasus pertama yang dicatat, pemerintah menggalakkan lagnkah-langkah jarak sosial di Da Nang.
Da Nang dikenal sebagai kota wiasata yang menarik banian turis.
Baca: Setelah China, Vietnam Melarang Pedagangan Satwa Liar Terkait Covid-19
Baca: Soal Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Pakai Akal Sehat Saja, Kenapa Mesti Menghidupi Vietnam?
Penggunaan masker di tempat umum sekarng wajib di lakukan.
Selain itu, Vietnam juga embatais pertemuan intui lebih dari 30 orang di tempat umum.
Lockdown Wilayah
Selanjutnya, pemerintah menerapkan lockdown wilayah bagi Da Nang, Senin (27/7/2020).
Sebagian besar wisatawan yang ada di Da Nang akan dievakuasi melalui penerbangan domestik ke 11 kota Vietnam.
Baca: VIDEO Penangkapan 2 Kapal Asing Vietnam: Lari Tancap Gas, Petugas Hampir Ditusuk Gunting
Evakuasi akan memakan waktu sekira empat hari.
Bagi orang yang kembali ke Da Nang nantinya, mereka harus tinggal di rumah selama 14 harı.
Wisatawan Asing Dilarang ke Vietnam
Lebih jauh, sebagian besar wisatawan asing saat ini dilarang memasuki Vietnam.
Pemerintah menegaskan bagi siapa pun yang tiba, harus menjalani karantina di fasilitas yang ada.
Terkait kebijakan tegas ini, Todd Pollack, Spesialis penyakit menular dari Harvard Medical School yang berbasis di Hanoi memberikan tanggapannya.
“Ini dikelola dengan sangat baik dan sangat terkendali," katanya.
Baca: Klaster Perkantoran Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak, Epidemiolog Desak Pemberlakuan WFH
Baca: Klaster Pasar dan Tempat Pelelangan Ikan Paling Tinggi Sumbang Kasus Covid-19
"Jadi jika (klaster baru) masih terjadi, itu jelas mengkhawatirkan bagi negara lain yang tak memiliki kebijakan seketat itu,” ungkap Pollack.
“Kami tidak tahu sejauh mana sekarang, tetapi kami berasumsi ada lebih banyak orang membawa virus,” tambahnya.
Pollack menuturkan, klaster menunjukkan perlunya kewaspadaan yaang berkelanjutan, bahkan bagi negera-negara yang tampaknya telah menghentikan transmisi komunitas, sambung Pollack.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)