Kamis, 2 Oktober 2025

Perang di Suriah

Israel vs Iran, Ulasan di Balik Huru-hara Suriah dan Agresifitas Turki

Israel konsisten tidak akan mengizinkan militer Iran didirikan di sepanjang perbatasan utara negara mereka.

Menahen Kahana/AFP
Tank Israel terlihat berada di dekat perbatasan Suriah dengan dataran tinggi Golan yang diduduki militer Israel, pada Mei 2018.(AFP / MENAHEM KAHANA) 

Israel melihat pernyataan ini sebagai sinyal kemungkinan pasokan sistem pertahanan udara Iran ke Suriah.

Sumber-sumber Suriah berspekulasi Israel juga meningkatkan aktivitas sabotase di Suriah selatan.

Pada tahun-tahun sebelumnya konflik, kepemimpinan Israel telah menunjukkan mereka siap mendukung kelompok teroris yang menentang Damaskus.

Pendekatan ini diperluas ke situasi ketika militer Israel melakukan menutup mata terhadap kehadiran teroris ISIS di dekat posisi Israel di Dataran Tinggi Golan.

Pada saat yang sama, Israel bereaksi negatif terhadap upaya anti-terorisme Suriah di provinsi Daraa dan Quneitra.

Dalam beberapa bulan terakhir, serangkaian pembunuhan dan serangan menargetkan pasukan pemerintah Suriah di daerah ini.

Tentara Turki mengawasi ketika kendaraan militer patroli Rusia-Turki melewati jalan raya M4 di pinggiran kota Ariha yang dikuasai pemberontak di provinsi Idlib barat laut Suriah pada 7 Mei 2020. - (Foto oleh Omar HAJ KADOUR / AFP )
Tentara Turki mengawasi ketika kendaraan militer patroli Rusia-Turki melewati jalan raya M4 di pinggiran kota Ariha yang dikuasai pemberontak di provinsi Idlib barat laut Suriah pada 7 Mei 2020. - (Foto oleh Omar HAJ KADOUR / AFP ) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

Sumber-sumber pro-pemerintah mengklaim, serangan menjadi mungkin berkat dukungan Israel kepada kelompok-kelompok anti-pemerintah yang tersisa di region ini.

21 Juli, kelompok militan Idlib membombardir posisi pentara Suriah di dekat desa Dadikh. Sumber-sumber pro-militan mengklaim serangan diklaim balasan pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Damaskus.

Patroli bersama Rusia-Turki yang dilakukan reguler di sepanjang jalan raya M4 di Idlib selatan, tidak cukup kekuatan menstabilkan daerah tersebut.

Patroli ini bahkan menjadi sasaran serangan dan provokasi secara teratur oleh kelompok-kelompok militan, termasuk kelompok proksi Turki di Suriah.

Jika situasinya tidak berubah, konfrontasi militer terbuka baru di bagian selatan Suriah ini menjadi tak terhindarkan.

Pada saat yang sama, solusi politik untuk peredaan ketegangan tidak dimungkinkan, selama wilayah tersebut dikendalikan faksi Al-Qaeda, terutama kelompok Hayat Tahrir al-Sham.

Di Suriah timur, Pasukan Demokrat Suriah yang dilindungi AS melanjutkan serangan anti-ISIS mereka di berbagai desa gurun.

Sumber-sumber Pro-Kurdi mengklaim serangan ini bisa mengurangi aktivitas ISIS terutama di tepi timur Sungai Eufrat.

Kelompok yang diyakini sudah babak belur ini masih memiliki jaringan sel yang luas di bagian wilayah Suriah ini. Jadi kembalinya ISIS hanya masalah waktu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved